Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kedoya Selatan Korban Banjir Keluhkan Bantuan Logistik yang Belum Sampai

Kompas.com - 02/01/2020, 16:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada ratusan rumah terendam banjir di Gang Pandan 1 dan Gang Pandan 2, Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020).

Namun, bantuan logistik yang tak kunjung datang dari pemerintah. Warga setempat akhirnya berinisiatif untuk mendirikan tenda logistik sendiri di sekitar Jalan Puri Kembangan Raya.

Ketua Karang Taruna Gang Pandan 1 dan 2, Rochim mengatakan bahwa tenda logistik sudah berdiri di lokasi pengungsian sejak Kamis pagi tadi.

"Baru tadi pagi ini dibuatnya. Ya kami inisiatif sendiri, minta bantuan ibu-ibu buat masak mi instan sama nasi lah, belum ada bantuan sama sekali soalnya bang," kata Rochim kepada Kompas.com.

Rochim mengatakan, ia bersama warga membeli bahan-bahan logistik, antara lain beras lima liter dan mi instan tiga dus.

Baca juga: Warga Duga Banjir Bandung Barat Imbas dari Proyek Kereta Cepat

Sementara itu, Ketua RT Gang Pandan 1 dan 2, Amsir yang baru pulang berziarah dari luar kota langsung kembali memantau warganya terkena banjir.

"Saya baru pulang ziarah ini langsung tau banjir ke sini, ya akhirnya udah pada ngungsi di ruko-ruko, bengkel," ujarnya.

Amsir melanjutkan, warganya yang terdampak banjir ada sekitar 100 orang dengan 300 rumah terendam banjir.

Ada ratusan rumah terendam banjir di Gang Pandan 1 dan Gang Pandan 2, Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN Ada ratusan rumah terendam banjir di Gang Pandan 1 dan Gang Pandan 2, Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020).

Banjir di daerah ini terjadi dengan ketinggian 2 meter. Area terparah yang terdampak banjir adalah daerah Gang Pandan 1.

Sejauh ini warga Pandan 1 banyak yang telah mengungsi, tetapi ada juga yang tetap bertahan karena memiliki rumah bertingkat.

Mereka mengeluhkan bantuan logistik yang belum sama sekali tiba di daerah ini.

"Belum sama sekali bang, sama sekali, tapi kami udah coba kontak, mungkin kejebak baru sampai RW, kan ini akses juga sulit banget," kata Rochim.

Mereka masih berharap bantuan berupa logistik dari pemerintah. Hal ini karena sewaktu-waktu persediaan logistik yang dimiliki warga akan habis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com