Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Manfaatkan Banjir Danau Cipondoh Jadi Sumber Rejeki

Kompas.com - 02/01/2020, 18:48 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir yang mendera wilayah Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang mendatangkan rejeki untuk sebagian orang.

Banyak warga terlihat menjala ikan di lokasi banjir sekitar Danau Cipondoh.

Salah satunya adalah Ukay.

Ia dan keempat kawannya sejak pukul 15.00 tadi telah mulai menjala ikan di gang rumah warga yang masih digenangi banjir setinggi 1.5 meter.

Baca juga: Pasca-banjir, Warga Kemang Panen Lele di Selokan

 

Ketinggian air yang mencapai dada, tak membuat mereka gentar.

"Justru ikannya banyak. Tadi saya dari jam 3 sore. Terus udah beberapa kali balik jala bareng teman-teman sih ini," ujar Ukay ketika ditemui Kompas.com.

Menurut Ukay, aktivitas menjala ikan ini sudah jadi pekerjaan musiman bagi mereka.

Cukup seringnya banjir dari Danau Cipondoh datang, membuat aktivitas menjala ikan sudah jadi rutinitas kala musim hujan.

"Rutin sih dari kemarin juga udah begini kita. Ya lumayan lah, dari tadi udah dapet ada kali hampir 100 ikan mah."

Baca juga: Warga Bekasi Memancing karena Sulit Dapat Bantuan Makanan, Dapat Ratusan Ikan

Dapat ikan besar, langsung laku terjual

 

Para warga sekitar memanfaatkan momentum baniir ini untuk menjala ikan dan menjualnya dengan harga murahSYIFA NURI KHAIRUNNISA Para warga sekitar memanfaatkan momentum baniir ini untuk menjala ikan dan menjualnya dengan harga murah

Ikan yang Ukay dan kawan-kawannya dapatkan berukuran sangat besar. Ikan-ikan bawal tersebut banyak yang berukuran hingga 60 cm panjangnya.

Setelah terkumpul cukup banyak, mereka pun membawa ikan-ikan tersebut ke seberang jalan untuk dijajakan.

Tak sampai 5 menit, ikan sudah terjual habis. Setiap ikan dijual dengan harga bervariasi, tergantung ukuran.

Ikan dengan panjang sekitar 20-30 cm dijual seharga Rp 20.000 dan ikan berukuran 60 cm dijual seharga Rp 30.000.

Baca juga: Rumah Terendam Banjir, Warga Cipondoh Kaget Air Datang Tiba-tiba

"Dari jam 3 sore tadi, ada lah dapet Rp 500.000 mah. Ini juga belum dihitung lagi sih hasil yang barusan."

Salah satu pembeli ikan-ikan yang dijajakan Ukay adalah Rahmi.

Rahmi yang merupakan warga perumahan Alam Indah mengaku membeli ikan-ikan tersebut untuk dijual kembali.

"Tadi iseng kesini anak saya mau liat banjir katanya. Ternyata ada yang jual ikan murah banget lagi. Saya beli 5 sih ini, sebagian buat dimasak. Sisanya saya tawarin sih kayaknya ke tetangga lumayan," terang Rahmi.

Baca juga: Banjir 2 Meter di Cipondoh, Warga Perlu Segera Dievakuasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com