Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Warga Pondok Gede Permai yang Mobilnya Hanyut: Kami Enggak Nyangka!

Kompas.com - 03/01/2020, 14:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jamil (56) merupakan salah satu dari belasan warga Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, yang mobilnya hanyut diterjang banjir pada Rabu (1/1/2020).

Arus banjir disebut sedemikian besar dan cepat meninggi di perumahan yang berada di pertemuan dua arus sungai besar, yakni Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas yang bertemu membentuk aliran Kali Bekasi itu.

"Ini banjir paling dahsyat. Enggak pernah terjadi sebelumnya kayak gini. Biasanya jembatan Villa Nusa Indah enggak sampai luber airnya. Tapi, kemarin akhirnya bisa sampai tembus ke jalan raya dekat jembatan Kali Bekasi yang ke Villa Nusa Indah itu," jelas Jamil pada Jumat (3/1/2020) siang.

Baca juga: Belasan Mobil Terseret Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi Dievakuasi

Jamil mengaku, ia dan berbagai warga lain sudah mengantisipasi datangnya arus banjir yang berpotensi menghanyutkan mobil mereka.

Saat itu, tahun belum berganti. Malam tanggal 31 Desember 2019 pukul 23.00, air mulai masuk ke rumah. Dua jam berselang, datangnya banjir "mulai klimaks".

Ia dan tetangga-tetangga sontak mengevakuasi mobil ke jembatan Villa Nusa Indah yang dianggap aman karena selama ini tak pernah banjir.

"Saya enggak nyangka jembatan Villa bakal kena banjir sedalam itu. Biasanya, kalau banjir, memang warga sini kumpulin mobil di jembatan Villa," kata Jamil.

Baca juga: Warga Pondok Gede Permai Bekasi Butuh Air Bersih

"Kalau tahu bakal disapu air juga pasti kita sudah keluarin dari sana," imbuhnya.

Kamis (2/1/2020), satu hari setelah banjir menghanyutkan berbagai benda di Pondok Gede Permai, salah satu mobil milik Jamil sudah tertimpa oleh mobil lain.

Posisinya seakan "menggendong" mobil milik tetangganya.

"Mobil Corona Absolute saya ketiban Avanza tetangga saya tuh," ujar dia menunjuk posisi mobilnya yang tengah dievakuasi Komunitas 4x4 Jakarta.

Baca juga: Pemkot Bekasi Lamban Bangun Sektor Pondok Gede, Pemadam Kebakaran Berharap pada Swasta

Evakuasi

Evakuasi bus terbalik milik TNI-AL menggunakan mobil offroad di Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (3/1/2020).KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Evakuasi bus terbalik milik TNI-AL menggunakan mobil offroad di Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (3/1/2020).
Total, evakuasi mobil-mobil terbalik dan bertumpukan di Pondok Gede Permai bisa diselesaikan sebelum tengah hari menggunakan mobil-mobil offroad dari Komunitas 4x4 Jakarta.

Setidaknya ada 15 mobil yang rusak sana-sini dan berlumuran lumpur akibat digempur banjir di Pondok Gede Permai.

Sebagai informasi, Perumahan Pondok Gede Permai merupakan salah satu wilayah terdampak banjir paling parah di Kota Bekasi.

Perumahan ini terletak di pertemuan arus dua sungai besar, yakni Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.

Ketinggian air mencapai lebih dari 5 meter merendam rumah warga.

Baca juga: 393.171 Warga Jabodetabek Masih Mengungsi akibat Banjir, Paling Banyak di Bekasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com