"Sampai segini (sambil menunjuk perutnya). Wah kalau di jalan sampai ke pundak," kata Ilham.
"Ini banjir terparah. Terakhir paling parah tahun 2007," ucap dia.
Bukan hanya di kawasan Jalan Kemang Timur V, banjir juga terjadi di perkampungan Hongkongbeng RT 003 RW 002 Jalan Kemang X, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Rabu (1/1/2020).
Baca juga: Setelah Tiga Tahun, Warga Kemang Timur V Mengungsi akibat Banjir
Saat itu, warga setempat berharap adanya bantuan perahu karet untuk evakuasi.
"Banjirnya parah, tinggal genteng doang. Warga banyak tidak bisa keluar karena kedalamannya sudah tinggi. Kita butuh bantuan perahu karet," ujar salah satu warga setempat, Taufik (30), kepada Kompas.com ketika ditemui ketika banjir pada Rabu (1/1/2020).
Menurut Taufik, kenaikan air yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya sejak pukul 04.00 WIB.
"Sebagian warga yang tak sempat mengevakuasi diri terjebak di dalam rumah mereka. Karena lampu dipadamkan jadi enggak bisa keluar rumah," ucap dia.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Anies sempat mengunjungi dapur posko banjir di kawasan Kemang Utara.
Di sana dia sempat menengok kondisi warga yang jadi korban Banjir.
"Kita apresiasi masyarakat yang telah secara langsung membantu, mengelola secara swadaya dampak dari kebanjiran ini," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/1/2020).
Anies berpesan kepada para warga apabila membutuhkan bantuan bisa menghubungi Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi beban korban banjir.
"Terkena banjir saja adalah masalah rumit jadi kita ingin mengurangi beban masalah dan malam hari ini saya instruksikan untuk merespons cepat," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.