Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut 697 Korban Banjir Masih Mengungsi, tapi Tak 24 Jam di Pengungsian

Kompas.com - 07/01/2020, 15:32 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, 697 warga Jakarta yang rumahnya kebanjiran masih mengungsi hingga Selasa (7/1/2020) ini.

Jumlah pengungsi sudah menurun drastis dibandingkan pada Kamis (2/1/2020), yakni 36.445 warga.

"Hari ini, titik pengungsian tinggal 7 dan masih ada 697 orang yang berada di tempat pengungsian," ujar Anies dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa.

Meskipun demikian, Anies berujar, sejak hari keempat terjadinya banjir, tidak ada lagi pengungsi yang 24 jam berada di lokasi pengungsian. Lokasi pengungsian hanya menjadi tempat untuk beristirahat.

Baca juga: Pengungsi Banjir di Jakarta Barat Mulai Kembali ke Rumah

"Sejak hari keempat, tidak lagi ada pengungsi yang memang 24 jam. Tempat pengungsian itu lebih berfungsi sebagai tempat mereka beristirahat karena sesudah hari ketiga, air surut, mereka pulang ke rumah, membersihkan rumahnya, lalu makan, ganti, istirahat, di tempat pengungsian," kata Anies.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, 697 orang yang mengungsi berada di tiga kota. Rinciannya 546 dari Jakarta Barat, 101 warga Jakarta Selatan, dan 50 warga Jakarta Timur.

Sementara itu, tiga RW di Jakarta Barat masih terendam banjir hingga hari ini.

BPBD mencatat, tiga RW tersebut berlokasi di Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, dengan ketinggian air antara 10 sentimeter hingga 40 sentimeter.

Jumlah keluarga terdampak sebanyak 137 kepala keluarga (KK) dengan total 546 jiwa.

Banjir bersumber dari luapan Kali Angke, Pesanggrahan, Kanal Banjir Barat, dan air rob.

"Kini sedang dilakukan penyedotan menggunalam pompa milik Dinas SDA (Sumber Daya Air)," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD M Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com