Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Belum Surut, Warga: 2020 Banjir Terparah di Semanan

Kompas.com - 07/01/2020, 18:17 WIB
Tia Astuti,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (7/1/2020) merupakan hari kelima warga Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, terdampak banjir.

 

Aktivitas di sana terlihat ramai oleh petugas Lingkungan Hidup (LH), Petugas Sumber Daya Air (SDA), dan Dinas Kehutanan.

Petugas lingkungan hidup terlihat mondar-mandir mengangkut sampah dengan gerobak motor, sementara Petugas SDA sedang menyedot banjir dengan pompa\

Ketua RT 06 RW 01 Kelurahan Semanan, Suhada (54) menceritakan kronologi masuknya air ke rumah dan jebolnya Kali Mookevart serta PT TMS (Tembaga Mulia Semanan).

Menurut dia, hujan mulai deras saat malam tahun baru sekitar pukul 22.00 WIB hingga Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Blusukan ke Lokasi Banjir Semanan, DPRD DKI Temukan Pompa Rusak hingga Saluran Air Sempit

Pukul 07.00 WIB, air mulai menggenang masuk ke dalam rumah.

Air semakin bertambah tinggi dengan cepat saat pembatas kali jebol.

"Dari malem saya belom tidur, jadi saya lihat air dari semata kaki enggak sampe 4 menit udah sepaha" ujar Suhada, Selasa.

Menurut Suhada, banjir di awal tahun 2020 merupakan yang terparah yang pernah mereka alami.

Bahkan, lebih parah dari banjir tahun 2007 yang juga meggenangi Semanan.

 

"Saya selama tinggal di sini, baru sekarang ngelihat RW 01 ini banjirnya paling pendek 1,5 meter, paling tinggi 3.5 meter. Yang 3.5 meter itu di RT 01 dan RT 10," ujar Suhada.

Pendapat yang sama juga datang dari warga lain, Asep selaku pengurus masjid Arrohmah. Ia menjelaskan bahwa banjir kali ini merata ke seluruh rumah di RW 01.

"Biasanya itu kalo ada banjir, pengungsi di Masjid Arrohmah ini bisa tidur di lantai 1 juga. Tahun ini enggak bisa karena untuk pertama kalinya banjir masuk ke dalam masjid sebetis orang dewasa," ujar Asep.

Suhada menjelaskan, lamanya banjir surut di RW 01 Semanan karena hujan masih terus turun hingga Selasa siang.

Baca juga: Bertemu Anies, Warga Semanan Mengeluh Sulit Dapat Air Bersih

Ia menambahkan, ada RT yang banjirnya sempat surut pada Sabtu (4/1/2020). Namun, air naik lagi pada Senin (6/1/2020).

"Rumah saya sempet surut pas Sabtu. Tapi ada genangan lagi tapi enggak tinggi sih. Cuma kalau saya maksain tidur di rumah sekarang takut anak saya sakit," ujar Haryati (38).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com