Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Tangerang Ajak Wilayah Jabodetabek Berembuk Cari Solusi Soal Banjir

Kompas.com - 08/01/2020, 22:24 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bupati Tangerang Zaki Iskandar mengatakan, bencana banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek mempunyai keterkaitan dengan daerah sekitar.

Untuk itu, dia menilai perlu dilakukan koordinasi dan rembuk bareng penanganan secara terpadu antara wilayah Jabodetabek dalam proses perencanaan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang pengendalian banjir.

"Ke depan kita perlu membahas bersama dengan Pemerintah pusat dan Daerah Jabodetabek untuk mengatasi persoalan banjir ini karena supaya ada jalan bagi semua daerah yang terdampak," kata Zaki dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1/2020).

Menurut Zaki, curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari hulu merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Tangerang.

Baca juga: BPBD: Banjir Terjadi di 12 Persen Wilayah Kabupaten Tangerang karena Luapan 5 Sungai

Tidak hanya itu, Zaki mengatakan ada banyak faktor lainnya seperti berkurangnya daerah resapan air dan degradasi lingkungan penyempitan.

Pun, pendangkalan sungai akibat sedimentasi lumpur, sampah dan belum tertatanya irigasi atau normalisasi sungai.

Untuk bencana banjir yang menimpa Kabupaten Tangerang, Zaki tidak menaikkan status tanggap darurat bencana.

Sebab, yang terdampak banjir hanya 12 persen dari luas wilayah.

"Pemerintah Kabupaten Tangerang bisa menyelesaikan permasalahan banjir (secara mandiri)," kata dia.

Zaki menambahkan, penanganan saat banjir yang dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini BPBD dan dinas lainnya adalah mendirikan tenda darurat, mendirikan posko kesehatan, dapur umum dan posko pengungsian.

Dia juga memastikan pendistribusian logistik seperti makanan cepat saji, obat-obatan, serta logistik lainnya berjalan lancar.

Baca juga: Pascabanjir, Polres Metro Tangerang Temukan 15 Pengidap ISPA

"Dan Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan koordinasi dengan BPBD provinsi TNI Polri serta stakeholder lainnya pada saat bencana maupun pasca bencana," kata Zaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com