Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Desak Normalisasi Dikerjakan Meski Anggaran Turun

Kompas.com - 10/01/2020, 22:36 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi PKB-PPP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Yusuf meminta agar normalisasi maupun naturalisasi dikerjakan secara maksimal meski anggaran tahun ini menurun dari tahun 2019.

Diketahui, anggaran penanggulangan banjir tahun 2019 mencapai Rp 1,75 triliun. Namun, pada 2020, anggaran banjir turun menjadi Rp 1 triliun.

Rinciannya, anggaran sebesar Rp 669 miliar diperuntukkan bagi pembebasan lahan dan normalisasi.

"Saya sih berharap dengan anggaran kecil besar harus tetap berjalan. Ada action di tahun 2020 dan bisa dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Jadi jangan sampai kita enggak berbuat," ujar Yusuf di lantai 4, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Saat Menteri Basuki dan Anies Sepakat soal Normalisasi dan Naturalisasi Sungai

Normalisasi yang saat ini telah dikerjakan Kementerian PUPR adalah 16 kilometer dari 33 kilometer. Maka masih tersisa pengerjaan 17 kilometer.

Yusuf berharap meski normalisasi merupakan tugas PUPR, namun Pemprov DKI tetap proaktif membebaskan lahan.

"Misal, tahun ini kita mendapat pembebasan lahan 6 kilometer sampai 8 kilometer. Itu yang kita kerjakan, tahun 2021 kita kerjakan lagi," kata dia.

Terkait naturalisasi yang digadang-gadang oleh Anies, menurut dia juga sebaiknya dikerjakan jika sudah ada titik yang bisa dinaturalisasi.

"Yang digadang-gadang oleh pak gubernur itu naturalisasi. Saya pada prinsipnya mau apapun namanya silakan. Akan tetapi harus ada reaksi cepat untuk mengentaskan banjir, terutama di bantaran Sungai Ciliwung," tutur Yusuf.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi IV DPR: Normalisasi Sungai Dulu, Baru Naturalisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com