Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi dan Tinjau Wilayah Jakbar Pascabanjir, Ini yang Disinggung Komisi A DPRD DKI

Kompas.com - 14/01/2020, 09:56 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Inggard mengatakan, seharusnya jajaran Pemkot Jakbar bisa berdiskusi dengan anggota dewan jika menemui kendala dalam menangani banjir.

"Mohon kiranya jadi perhatian buat kita. Andai kata memang ada permasalahan yang perlu kita bicarakan, marilah, kami sebagai anggota dewan juga ingin mendengar masukan," kata Inggard.

Baca juga: Sudin SDA Jakbar Ungkap Alasan Pompa Air Tak Dinyalakan saat Banjir di Awal Tahun

3. Dewan pertanyakan fungsi Cengkareng drain

Inggard juga mempertanyakan bagaimana cara bekerja atau sistem buka tutup di Pintu Air Cengkareng.

Menurut dia, Cengkareng drain adalah kali sodetan yang awal terbentuknya untuk mengalirkan air kali ke laut Jakarta.

Tapi, melihat banjir yang melanda kawasan Jakarta Barat, muncul dugaan tidak berfungsinya Cengkareng drain.

"Dulu sebelum ada (Cengkareng Drain) semuanya ke Cisadane, tapi kan ada sodetan ini langsung ke laut, langsung Cengkareng Drain. Tapi saya lihat Kali Mookervart (di Jalan Daan Mogot) selalu banjir. Saya enggak ngerti bagaimana buka tutupnya dari pada Cengkareng Drain ini," kata Inggard.

Baca juga: Komisi A DPRD DKI Pertanyakan Sistem Buka Tutup Cengkareng Drain Saat Banjir

4. Heran PIK tak kena banjir

Anggota Komisi A DPRD usai melakukan rapat evaluasi, mereka melakukan peninjauan ke lapangan.

Tepatnya mulai dari Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat tepatnya di Pos Duga Air Cengkareng Drain hingga kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), yakni ke Jembatan Pulau Reklamasi.

Sesampainya di Jembatan Pulau Reklamasi, Ketua Komisi A Mujiyono mempertanyakan bagaimana penanganan air di komplek elite ini.

"Kita jalan sampai di ujung. Pertama yang jadi pertanyaan saya di awal, secanggih apa ini tempat (PIK), sehingga sedemikin rupa sampai alatnya begitu lengkap. Banyak pompa bagus-bagus, kenapa DKI tak mampu melakulan hal yang sama," ucap Mujiyono.

Melihat ujung kali yang mengarah ke laut lepas dan mengetahui wilayah PIK tidak tergenang, Mujiyono curiga Pintu Air Cengkareng Drain sengaja ditutup agar kawasan elite PIK tak banjir.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Heran Rumah Pompa Kebanjiran Hanya Ditangani dengan Karung Pasir

Itu sebabnya, Mujiyono meminta Pemprov DKI tidak membedakan pelayanan terhadap warganya.

"Ada semacam perlakuan yang tidak sama terhadap warga DKI," kata Mujiyono.

5. Pemprov DKI diminta modernisasi pompa dan buat waduk

Usai meninjau ke lapangan dan melihat aliran air di kali Mookevart secara langsung, Mujiyono memutuskan harus ada perubahan dalam penanganan banjir di wilayah Jakarta Barat.

Salah satunya dengan peremajaan atau modernisasi mesin pompa air dan pembuatan waduk.

"Perlu memodernkan pompa, banyak pompa di beberapa titik yang sudah tua.Waduk sisi barat yang belum ada. Tapi ini hanya salah satu penyebab banjir. Waduknya juga harus diplanning dari sekarang," kata Mujiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com