Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Menembus Desa Terisolir akibat Banjir di Lebak, Jalan Penuh Lumpur dan Terkepung Jurang

Kompas.com - 15/01/2020, 08:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Bencana banjir bandang dan longsor menutup akses jalan penghubung menuju Desa Lebak Situ, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020) lalu.

Putusnya akses jalan membuat warga yang berjumlah 3.739 jiwa dari 17 RT dan 4 RW di desa tersebut terisolir selama beberapa hari.

Kondisi itu mengetuk hati para relawan untuk bergerak dan menembus dalam memberikan bantuan kepada warga di desa tersebut.

Salah satunya Aksi Cepat Tanggap (ACT), komunitas mobil Land Rover Indonesia, dan sejumlah awak media, termasuk Kompas.com, mengikuti perjalanan sosial itu.

Dengan membawa logistik berupa makanan, alat pembersih dan kebutuhan dapur, perjalanan dimulai dari posko yang berlokasi di Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (12/1/2020) pukul 12.30 WIB.

Namun, sekitar pukul 16.00 WIB, perjalanan 10 mobil Land Rover membawa logistik harus terhenti di atas jalan menanjak menuju Desa Lebak Situ, karena tanah longsor yang menutupi jalan.

Baca juga: Jalur Tertutup Longsor, Warga Lebak Banten Tempuh 2 Kilometer untuk Ambil Bantuan

"Daerah ini yang memang salah satu desa yang terisolir. Memang kita masuk-masuk ke daerah yang belum dibantu orang. Kita bantu mereka, " kata seorang relawan ACT, Akbar Cutong.

Kepala dan sebagian tubuh kami menyembul di jendela.

Kami ingin melihat kondisi jalur yang akan dilalui untuk sampai ke pengungsian.

Hari semakin sore, teriknya matahari mulai menghilang.

Kicauan burung dan bunyi jangkrik terus terdengar di balik pepohonan besar yang rimbun.

Lumpur setebal 2 sentimeter menyambut telapak kaki yang memijak. Belum lagi tanah longsor menutup jalan, hanya menyisakan sedikit pijakan di tepi jurang.

Beruntung puluhan warga telah siap membantu membawa barang bantuan untuk sampai ke Balai Desa Lebak Situ sejauh lebih dari 2 kilometer.

"Belum banyak bantuan masuk, terakhir itu bantuan lewat helikopter yang tidak turun tapi di lempar," kata Akbar.

Warga tahu jalan yang dilalui penuh resiko. Namun, semua itu seakan sirna demi menemui kebutuhan sehari-hari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com