Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Situ di Jabodetabek Hilang, Alih Fungsi Jadi Ladang hingga Perumahan

Kompas.com - 15/01/2020, 17:41 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bambang Hidayah mengatakan, 15 situ di Jabodetabek sudah teridentifikasi hilang.

BBWSCC mengetahui itu setelah menginventarisasi situ-situ yang ada di Jabodetabek.

"15 (situ) itu tidak ada, tidak ditemukan," ujar Bambang di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Bambang menjelaskan, situ-situ di Jabodetabek mulanya dikelola oleh pemerintah daerah.

Baca juga: Pengamat: Banjir di Awal Tahun 2020 Bukan karena Air Kiriman

Pengelolaan situ-situ itu diambil alih BBWSCC mulai 2007 atau setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

BBWSCC mendapatkan data 206 situ yang harus dikelola. BBWSCC kemudian menginventarisasi situ-situ tersebut. Hasilnya, 15 situ tidak ditemukan.

"206 dikurangi 15, 190-an situ yang ada, cuma belum kami teliti semua, belum kami ukur luasannya, belum kami patok. Yang sudah dipatok 62 situ, kondisinya sebagian sudah menciut lahan," kata Bambang.

Menurut Bambang, 15 situ itu hilang karena tidak terpelihara oleh pemda hingga akhirnya beralih fungsi menjadi ladang.

Baca juga: Sulitnya Menembus Desa Terisolir akibat Banjir di Lebak, Jalan Penuh Lumpur dan Terkepung Jurang

"Situ-situ tidak dipelihara, proses sedimentasi terus berjalan, akhirnya jadi daratan. Masyarakat melihat daratan ini kan dimanfaatkan, ditanam padi atau palawija," ucapnya.

BBWSCC saat ini masih terus mengidentifikasi situ-situ lainnya. Setelah itu, BBWSCC akan merevitalisasi situ-situ tersebut demi mengendalikan banjir Jakarta dan sekitarnya.

"Jangan sampai ini menciut lagi, habis, apakah alih fungsi menjadi permukiman, gedung-gedung, supermarket. Kami ingin mempertahankan keberadaan situ-situ ini untuk tetap membantu pengendalian banjir yang ada di Jabodetabek," tutur Bambang.

Wali Kota Depok Mohammad Idris membenarkan ada situ yang hilang di wilayahnya. Menurut dia, ada tiga situ yang hilang dan sudah beralih fungsi.

Namun, kewenangan soal situ tersebut ada di tangan pemerintah pusat.

"(Alih fungsi menjadi) rata-rata perumahan yang dimiliki oleh developer, oleh warga masing-masing, dan mereka semua rata-rata punya sertifikat," kata Idris ditemui di lokasi yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com