Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penataan Kawasan Sabang Terbentur Penolakan Pengusaha

Kompas.com - 16/01/2020, 09:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan mengembalikan kawasan Sabang, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, jadi tempat nongkrong bernuansa tahun 1970-an.

Berbagai penataan akan dilakukan untuk menunjang kawasan Sabang sebagai salah satu pusat kuliner.

"Dulu kan Jalan Sabang itu terkenal memang tempat nongkrong tahun-tahun 70an, 80-an, ya kami hidupkan lagi, tapi sesuai dengan gaya yang lebih kekinian, milenial," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, Rabu (15/1/2020).

Menurut Cucu, Sabang tidak hanya akan menjadi pusat kuliner. Kawasan itu juga akan menjadi objek wisata, tempat berkumpulnya warga.

Baca juga: Konsep Penataan Kawasan Sabang, Parkir Paralel hingga Revitalisasi Trotoar

"Itu nanti bisa jadi objek wisata. Itu leading sector-nya bukan kami, tapi Dinas Bina Marga," kata Cucu.

Revitalisasi trotoar

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengemukakan, trotoar di kawasan Sabang awalnya akan direvitalisasi pada 2020 ini.

Namun, revitalisasi ditunda karena Dinas Bina Marga masih fokus merevitalisasi trotoar di kawasan terintegrasi antarmoda.

"(Sabang) memang mau KSD (kegiatan strategis daerah) kuliner pariwisata, sekaligus revitalisasi dari Sabang sampai Kebon Sirih, mungkin tahun depan, 2021," ucap Hari saat dihubungi terpisah.

Dalam draf konsep yang diperoleh Kompas.com, ada beberapa hal yang akan direvitalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta di kawasan itu.

Untuk bagian peningkatan infrakstruktur, Pemprov DKI Jakarta akan memperlebar dan mempercantik trotoar.

Slot parkir akan dibuat secara paralel atau berjajar. Gorong-gorong akan dinormalisasi.

Kawasan Sabang juga akan dihijaukan dengan pohon dan bunga. Pemprov juga berencana melalukan penguatan organisasi dan SDM asosiasi PKL.

Untuk penataan PKL, Pemprov DKI Jakarta memiliki konsep buat siang dan malam. Pada siang hari, Jalan Sabang akan dibebaskan dari PKL. PKL akan dipindah ke JP 9 Kampung Lima dan JP 06 di Jalan Kebon Sirih.

Sejumlah kendaraan yang berhenti melewati garis pembatas, di perempatan Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Selain membuat pejalan kaki kesulitan menyebrang, perilaku seperti ini juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta. Gambar diambil pada Minggu (7/9/2014).Alsadad Rudi Sejumlah kendaraan yang berhenti melewati garis pembatas, di perempatan Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Selain membuat pejalan kaki kesulitan menyebrang, perilaku seperti ini juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta. Gambar diambil pada Minggu (7/9/2014).

Pada malam hari, sisi kanan Jalan Sabang akan dijadikan area parkir. 

Pada siang hari arus lalu lintas dibuat sistem satu arah dengan parkir paralel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com