Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Jakarta Peroleh 300.000 Blangko E-KTP

Kompas.com - 16/01/2020, 21:21 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mendapatkan blangko kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) sebanyak 300.000 keping dari pemerintah pusat.

Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma mengungkapkan, awalnya DKI Jakarta mendapatkan 290.000 blangko.

"Tadinya 290.000 tapi dapat tambahan 10.000 keping jadi 300.000," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/1/2020).

Untuk percetakan permohonan e-KTP yang telah masuk dilakukan sesuai urutan tanggal permohonan.

Baca juga: Kemendagri Sediakan 16 Juta Blanko untuk Pembuat E-KTP Baru pada 2020

Blanko e-KTP akan didistribusikan ke kelurahan-kelurahan di DKI Jakarta.

"Sesuai jumlah kelurahan, tiap kelurahan dapat 1.000. Jakarta Selatan dan Jakarta Timur 65 kelurahan kali 1.000 sebanyak 65.000," ucapnya.

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur juga masing-masing mendapatkan tambahan 4.000 blangko.

Baca juga: Wali Kota Gemas, 70.000 Warga Bekasi Masih Pakai Suket Gara-gara Blanko E-KTP Langka

Selain itu, Wilayah Jakarta Barat mendapatkan 56.000 blangko, Jakarta Pusat 44.000 blangko, Jakarta Utara 31.000 blangko, dan Kepulauan Seribu 6.000 blangko.

Untuk Suku Dinas Dukcapil Kabupaten dan Kota juga masing-masing mendapatkan 4.000 blangko. Totalnya 24.000 blangko untuk Sudindukcapil.

"Sisanya jatah dinas digeser ke sudin Jakarta Timur," ujar Dhany.

Kekurangan blanko e-KTP juga terjadi di banyak daerah. Warga yang belum memiliki e-KTP hanya diberikan surat keterangan pengganti e-KTP atau suket.

Bahkan, sejumlah daerah ingin mencetak sendiri blanko e-KTP, namun terganjal aturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com