Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Pedagang Pernak-pernik di Glodok Raup Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Kompas.com - 19/01/2020, 13:50 WIB
Audia Natasha Putri,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek 2571 menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu para pedagang musiman yang menjual pernak-pernik, di Jalan Pancoran Raya, Glodok, Jakarta Barat.

Marsudin, pedagang pernak-pernik Imlek di Jalan Pancoran Raya mengaku bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 5 juta dalam sehari sebelum perayaan Imlek pada Sabtu (25/1/2020) mendatang.

Marsudin berujar, pada hari biasa ia mendapat omzet sekitar Rp 5 juta-Rp 8 juta. Sedangkan pada hari libur, omzet yang didapat pun melonjak dua  kali lipat, yaitu sekitar Rp 10 juta-Rp 15 juta.

Marsudin rela pergi ke Jakarta dari Palembang demi mencoba peruntungannya dengan menjual pernak-pernik Imlek di kawasan Glodok. Pria yang sehari-harinya berjualan manisan dan kue ini menjalankan bisnis pernak-pernik Imlek ini selama delapan tahun.

Baca juga: Lampion dan Angpao Paling Laris Diburu Menjelang Imlek

"Setiap tahun, pasti saya ke Jakarta untuk berjualan pernak-pernik menjelang Imlek," ujar Marsudin kepada Kompas.com baru-baru ini.

Marsudin berujar, beberapa pernak-pernik Imlek yang paling laku adalah angpao dan lampion berwarna merah.

Angpao tersebut menjadi barang paling diburu pembeli yang hendak merayakan Imlek. Angpao tersebut dibanderol dengan harga Rp 6.000 hingga Rp 30.000, tergantung jumlah dan ukuran.

Sedangkan lampion diberi harga harga Rp 100.000 hingga Rp 1.500.000, tergantung ukuran dan jenis.

"Kalau lampion yang bisa muter terus ada lampunya itu dibanderol Rp 1.500.000," ujar Marsudin.

Beberapa pernak-pernik Imlek yang dijual di Kawasan Glodok, Jumat (17/1/2020) Beberapa pernak-pernik Imlek yang dijual di Kawasan Glodok, Jumat (17/1/2020)

Begitu juga dengan Udin, salah satu pedagang pernak-pernik Imlek di Glodok yang mendapat omzet hingga Rp 15 juta per hari.

Ia menyebutkan, dibandingkan tahun sebelumnya, perayaan Imlek pada 2020 lebih meriah karena omzet penjualan meningkat.

Ia menambahkan, omzet akan terus meningkat hingga H-2 Imlek.

Udin mengatakan, beberapa pernak-pernik Imlek yang paling laku di kiosnya adalah angpao, stiker pajangan, dan lampion merah.

Baca juga: Jelang Imlek, Seluruh Lampion Klenteng Petak Sembilan Dicuci Bersih

Untuk angpao, Udin menjual dengan harga  Rp 10.000 hingga Rp 30.000, sedangkan lampion dijual dengan kisaran harga Rp 200.000 sampai Rp 500.000.

Memasuki perayaan Imlek pada Tahun Tikus, Udin menyetok pernak-pernik Imlek dengan gambar tikus. Bahkan ada juga beberapa dari tokoh kartun tikus, seperti Jerry dari kartun Tom & Jerry dan karakter Mickey Mouse.

Pria yang sebelumnya bekerja sebagai cleaning service ini berujar, dirinya lebih memilih keluar dari pekerjaannya dan berjualan sebagai pedagang pernak-pernik Imlek di Glodok.

"Karena omzetnya lebih menjanjikan jualan pernak-pernik Imlek, makanya saya resign. Setelah imlek, baru saya mencari pekerjaan baru lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com