Agus bercerita, awalnya Zach King tengah berkunjung ke Indonesia dan mencari tempat-tempat antik di Jakarta.
Lalu, Zach King yang kebetulan berada di kawasan Glodok tertarik dengan teh hijau yang disajikan di depan Pantjoran Tea House.
“Zach King ini pengen tahu sejarah Pantjoran Tea House dan Patekoan. Lalu setelah diceritain, dia kagum dengan sejarah Patekoan ini,” tambahnya.
Pantjoran Tea House menjamin kebersihan gelas dan teko serta kualitas teh yang diberikan pada Patekoan ini. Tradisi Patekoan ini menggunakan teh hijau lokal.
“Setiap tehnya habis dan orang selesai minum, kami langsung mencuci gelas dan tekonya. Jadi, teko dan gelas yang kita sediakan selalu higienis,” tambah Agus.
Ia menambahkan, tradisi Patekoan ini bukan untuk menarik masyarakat ke Pantjoran Tea House.
“Patekoan ini bukan promosi ya, tetapi emang udah tradisi turun menurun. Teh yang dijual di kedai itu tehnya impor, sedangkan Patekoan itu teh hijau lokal,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.