Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirisnya Kondisi SDN Samudrajaya 04 Bekasi...

Kompas.com - 20/01/2020, 09:33 WIB
Dean Pahrevi,
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Lantai kelas retak, bahkan ada sebagian yang ubinnya lenyap sehingga kelas tersebut beralaskan tanah. Sejumlah bangku dan meja kelas juga rusak dan kusam.

Plafon atap kelas sebagian berlubang besar. Jendela kelas rusak, bahkan sudah ada yang tidak dilapisi kaca.

Belum lagi kondisi toilet. Selain air kran yang mati, keadaan toilet tersebut pengap dan kotor. Tidak layak digunakan.

"Anak-anak kalau mau pipis atau buang air besar, itu ke warung saya atau pulang mereka," kata Sinol, pemilik warung di depan sekolah, Minggu.

Belajar terganggu

Sinol menyampaikan, kerusakan di tiap bagian sekolah ini sudah berlangsung lama. Ia sampai tak ingat kapan terakhir gedung sekolah ini memperoleh perhatian pemerintah.

Namun, aktivitas belajar-mengajar tetap berlangsung.

"Gedungnya rusaknya sudah lama, kasihan anak-anak. Saya juga tidak ingat kapan sekolah ini berdiri dan terakhir direnovasi," kata Sinol.

Kerusakan paling mengganggu, menurut dia, ialah rusaknya atap dan plafon kelas. Apalagi memasuki musim hujan seperti sekarang, kerusakan plafon tak pelak mengganggu aktivitas belajar-mengajar ketika hujan melanda.

"Kalau hujan deras itu pasti bocor, anak-anak pada keluar kelas dialihin ke kelas yang tidak bocor,”ujar Sinol.

“Tapi kalau kelasnya ada yang belajar, kadang-kadang pada pulang muridnya," ia menambahkan.

Baca juga: Atap Bocor Saat Hujan, Siswa SDN Samudrajaya 04 Kerap Dipulangkan

Namun, selain kerusakan plafon, keadaan sekolah ini sungguh tak ideal bagi aktivitas belajar-mengajar.

Sinol berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki sekolah yang rusak parah tersebut. Kondisi sekolah yang memprihatinkan membuat siswa tidak nyaman belajar.

“Kasihan anak-anak belajarnya di kelas yang seperti itu. Belajarnya juga akan terganggu,” tutup Sinol yang juga salah satu wali murid di SDN Samudrajaya 04 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com