Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Mau Tidak Mau Kami Mengalah soal Cawagub DKI Jakarta

Kompas.com - 21/01/2020, 18:46 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua nama pertama yang diusulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta tiba-tiba dicoret setelah proses pemilihan di DPRD DKI mandek.

Kedua nama yang dicoret yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. PKS kemudian mengajukan nama lain. Bukan dua, tapi hanya satu yakni Nurmansjah Lubis.

Sementara seorang lainnya yakni politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria. Dua calon itu disebut kesepakatan dua partai.

Namun, apa alasannya PKS tiba-tiba hanya mengajukan satu calon?

"Kalau boleh dikatakan, ini semacam win win solution-nya. Kalau ternyata mentok-mentok terus kasihan warga Jakarta tidak punya wakil gubernur, akhirnya mau tidak mau kami mengalah," ujar Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo saat ditemui di kantor DPW PKS Jakarta, Cempaka Baru, Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Ribet Banget Drama Gerindra dan PKS Pilih Wagub DKI

Sakhir mengaku proses pemilihan cawagub DKI begitu panjang.

Pada proses pemilihan wakil gubernur pada DPRD periode sebelumnya, PKS tetap berkutat untuk menjadikan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Tak juga rampung, PKS kembali berharap DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 melanjutkan proses pemilihan cawagub.

"Memang kalau lihat prosesnya panjang ya. Seperti teman-teman media ikuti prosesnya belarut-larut, enggak selesai juga. Akhirnya kami pilih Nurmansjah untuk jadi terobosan," papar Sakhir.

Baca juga: Utak-atik Calon Wagub DKI Jakarta, Sampai Kapan Anies Menjomblo?

Ia mengatakan, memilih satu nama dari PKS dan satu nama dari Gerindra merupakan solusi terbaik.

"Kami mencoba nama baru dengan tentu saja ini keputusan akhirnya tetap di DPP. Kami di wilayah hanya usulkan," ujar Sakhir.

Dia menyebutkan Presiden PKS Sohibul Iman juga mengedepankan yang terpenting adalah memecah kebuntuan yang ada.

"Kami, mau tidak mau, PKS mengalah. Makanya kenapa presiden (Sohibul Imam) juga sampaikan bahwa apa yang dilakukan merupakan salah satu terobosan untuk menebus kebuntuan politik yang ada," tutur dia.

Proses di DPRD DKI

Proses pemilihan wagub DKI mandek sejak masa jabatan DPRD periode 2014-2019. PKS dan Gerindra akhirnya sepakat mengganti nama calon.

Kedua parpol sudah menyerahkan nama Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria kepada Gubernur DKI Anies Baswedan hari ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com