Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sarankan agar Masyarakat Abai jika Temukan Seorang Ekshibisionisme

Kompas.com - 28/01/2020, 09:38 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan marak aksi ekshibisionisme (pamer alat kelamin) yang rekamannya beredar viral di media sosial.

Salah satunya terjadi di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (24/1/2020) lalu. Kala pelaku pornoaksi itu menyasar lima orang bocah di kawasan tersebut.

Psikolog Klinis dan Hipnoterapis dari Smart Mind Center Consulting Alexandra G Adeline menyarankan masyarakat yang melihat aksi ekshibisionisme agar mengabaikannya.

Dengan begitu, menurut Alexandra, ekshibisionis tak lagi mencari perhatian dengan aksinya itu.

"Yang bisa diedukasi ke masyarakat adalah supaya belajar untuk mengabaikan sama sekali tingkah mereka (pengidap ekshibisionisme)," ujar Alexa kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Psikolog Ungkap Pelaku Eksibisionisme Senang jika Divideokan Korbannya

Alexa mengatakan, dengan mengabaikan aksi pengidap ekshibisionisme, maka akan membuat mereka kesal. Sebab merasa tak diperhatikan seperti yang diinginkannya.

"Karena hal itulah yang membuat orang dengan gangguan ekshibisionisme kesal dan merasa tidak diperhatikan," Ucapnya.

Dengan tidak ada lagi yang menarik perhatian pengidap ekshibisionisme, maka lambat laun dia akan sadar jika yang dilakukannya meresahkan orang lain.

"Perlu dibangkitkan kesadaran diri untuk berubah baru mereka bisa berubah. Maka masyarakat belajar mengabaikannya," kata Alexa.

Dalam dua pekan terakhir, sekitar tiga aksi ekshibisionisme terjadi. Pelaku merupakan laki-laki yang masturbasi depan umum.

Baca juga: Kronologi Pria Masturbasi Dalam Mobil, Bermula ketika Tunggu Penumpang

Polisi telah mengungkap dua di antaranya. Pertama, kasus masturbasi di hadapan lima bocah di Cikarang Timur, Bekasi, pada Senin (20/1/2020).

Polisi menangkap pelaku Brusly Wongkar (40). Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku diketahui mengidap kelainan seks.

Pelaku mengaku telah melakukan aksi serupa hingga ratusan kali.

Pelaku menyasar korban baik dewasa maupun anak-anak, apabila gairah seksualnya meningkat.

Kedua, kasus ekshibisionisme terhadap tiga perempuan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Kamis (23/1/2020).

Pelaku menangkap pelaku bernama Jarmaden (48). Sopir taksi online tersebut beraksi saat sedang menunggu penumpang.

Jarmaden sudah memainkan alat kelaminnya sebelum melihat tiga perempuan tersebut.

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Masturbasi di dalam Mobil di Pinggir Jalan Gatot Subroto

Ketika dia melihat perempuan di depannya, pelaku kemudian membuka kaca mobilnya.

Kepada polisi, tersangka mengaku melakukan perbuatannya untuk memuaskan diri sendiri.

Satu kasus lain, yakni ekshibisionisme di bawah JPO Ahmad Yani, Bekasi. Namun, polisi belum berhasil menangkap pelaku, meskipun saksi menyebut bahwa fenomena ini telah berlangsung tahunan di tempat yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com