Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Polisi Tembak Mati Tiga Kurir Pembawa Sabu 288 Kilogram di Pagedangan

Kompas.com - 31/01/2020, 08:20 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menggagalkan kiriman narkoba jenis sabu seberat 288 kilogram di Kampung Gunung Batu RT 02 RW 04, Desa Cijantra, Pagedangan, Kebupaten Tangerang, Kamis (30/1/2020) kemarin sore.

Polisi menembak mati tiga kurir narkoba berinisial GUN, AM dan IA karena melawan saat penangkapan.

Dua tewas di tempat, sedangkan satu pelaku mengembuskan napas terakhir saat dibawa ke rumah sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kronologi

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana mengatakan, peristiwa penyergapan bermula saat jajarannya mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya pengiriman narkoba jaringan internasional.

Barang haram tersebut masuk melalui jalur darat melalui Pelabuhan Merak menuju Jakarta.

Berbekal informasi tersebut, anggota langsung melakukan penyelidikan dari nomor kendaraan yang telah diketahui.

"Ada keendaraan boks silver B 9004 PHX akan melintasi dalam Tol Merak menuju Jakarta," kata Nana di lokasi penangkapan.

Baca juga: Baku Tembak dengan Polisi, Tiga Kurir Narkoba Tewas di Pagedangan Saat Akan Ditangkap

Saat itu polisi membuntuti kendaraan tiga pelaku dari kilometer 23 Lippo Karawaci menuju Jakarta.

Pelaku yang mengetahui telah dibuntuti menambah kecepatan kendaraanya hingga keluar tol.

"Saat diminta anggota berhenti, para pelaku terus melajukan kendaraanya. Saat itu anggota langsung memberhentikan paksa," tuturnya

Namun, saat dilakukan penangkapan, para kurir narkoba tersebut melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api ke arah petugas.

Saat itu baku tembak antara polisi dan tiga pelaku terjadi.

"Saat itu anggota langsung melakukan tindakan tegas terukur. Satu langsung dibawa ke Rumah sakit Keramat Jati namun diperjalanan meninggal dunia," katanya.

Jaringan internasional asal Iran

Saat itu polisi membuka mobil boks yang digunakan pelaku. Isiinya terdapat 288 kilogram sabu yang tersimpan dalam boks tuperware.

Nana mengatakan, untuk satu boks tersebut memiliki berat sekitar satu kilogram.

"Diperkirakan untuk satu boks itu ada satu kilogram. Jadi total ada 288 kilogram," katanya.

Dalam kemasan sabu terdapat kode '555' yang diyakini memiliki arti tersendiri.

Baca juga: Polisi Sebut Tiga Kurir Narkoba yang Ditembak Mati Adalah Jaringan Asal Iran

Nana mengatakan, kode tersebut diindikasikan narkoba itu dari jaringan internasional.

"Di label yang ada di (boks) sini, ada cap. Ini bisa dikatakan jaringan internasional. Ini jaringan Iran," tuturnya.

Rencananya barang haram tersebut akan didistribusikan ke daerah Jakarta.

"Memang informasinya narkoba ini akan didistribusikan di Jakarta," ucapnya.

Miliki nilai Rp 864 miliar

Menurut Nana, narkoba yang dikemas dalam boks kemasan plastik itu memiliki harga yang tinggi.

Diperkirakan untuk sabu seberat 288 kilogram senilai sekitar Rp 864 miliar.

"Bisa dikatakan untuk harga per gram itu sekitar itu Rp 3 juta. Jadi total keseluruhan itu sekitar Rp 864 miliar," kata Nana.

Baca juga: Sita 288 Kilogram Sabu, Polisi Sebut Nilainya Mencapai Rp 864 Miliar

Jumlah barang bukti narkoba yang berhasil diamankan oleh jajajrannya terbilang cukup besar.

Mengingat barang haram tersebut juga disuplai dari jaringan internasional.

"Ini suatu yang sangat besar tentunya. Kami akan terus melakukan upaya untuk berantas narkoba. Khususnya di wilayah peredaran Polda Metro Jaya," ucapnya.

Kembangkan penyelidikan

Polisi akan melakukan pengambangan penyelidikan terhadap jaringan narkoba asal Iran tersebut.

Nana menjelaskan, upaya itu dilakukan dari barang bukti yang didapat dari tiga kurir GUN, AM dan IA.

"Ini kita akan kembangkan dari barang bukti yang kita dapat seperti kendaraan yang digunakan pelaku," ujar Nana.

Selain kendaraan mobil boks, jajarannya juga akan mengoptimalkan pengembangan dari ponsel para pelaku yang berhasil diamankan.

Baca juga: Polisi Kembangkan Kasus Narkoba Jaringan Iran dari Ponsel dan Kendaraan Tiga Kurirnya

"Kemudian juga kami akan kembangkan dari beberapa handphone yang ada. Itu kami akan kembangkan," katanya.

Saat ini, polisi menyita seluruh barang bukti dan mobil yang dikendarakan para pelaku ke Polda Metro Jaya.

Sementara untuk tiga pelaku yang tewas dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com