Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Kota League di Texas Pindahkan Pohon Tua, Dapatkah Jakarta Menirunya?

Kompas.com - 01/02/2020, 14:18 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Setelah semua bagian bawah dipasang, 4 balok baja ditempatkan di bawah bagian  kotak pohon dan diangkat dengan 2 crane atau alat pengangkat.

Dalam pemindahannya, digunakan dua alat buldoser dan dua eskavator.

Bagaimana keadaan pohon setelah 10 bulan dipindahkan?

Biasanya, pohon yang dipindahkan tak bertahan lama karena kerap tak cocok dengan tanah atau tempat yang baru.

Baca juga: Pohon-pohon di Monas Belum Dipindahkan ke Kebun Bibit Jagakarsa

Namun kondisi pohon ek tersebut diketahui baik-baik saja setelah dipindahkan.

"Para ahli mengatakan pohon itu diatur dengan baik. Pohonnya mendapatkan banyak air hujan (sistem irigasi digunakan sesuai kebutuhan) dan camilan (makanan) bergizi," tulis majalah tersebut, pada 1 Mei 2013.

Pemindahan pohon ek tersebut dianggap sukses meski mengeluarkan uang yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama.

Berdasarkan unggahan video di akun youtube CityofLeagueCityTX pada 13 Juni 2013 atau lima tahun setelah pohon tersebut dipindahkan, pohon ek itu tampaknya sehat dan tegap berdiri.

Hal ini lantaran ada tim khusus yang memonitor perkembangannya setiap minggu.

Sementara itu di negara lainnya, ada cara yang lebih mudah untuk memindahkan pohon. Salah satunya adalah dengan sebuah truk yang bernama tree spade. 

Seperti namanya, truk ini dibuat khusus untuk memindahkan pohon dengan cara memotong lapisan tanah layaknya memotong kue.

Mesin tree spade ini dibekali lima lempengan besi tajam yang secara bersamaan akan menghujam ke dalam tanah dan membelah lapisan tanah dan akar-akar pohon yang akan dipindahkan.

Besi ini bekerja layaknya sebuah gergaji memotong lapisan tanah. Tanah yang "digergaji" akan berbentuk bundar namun runcing di bagian ujung bawah pohonnya.

Setelah lapisan tanah di sekitar pohon berhasil dipisahkan, maka kemudian mesin ini akan mengeluarkan semacam capit untuk mengangkat pohon untuk kemudin dimiringkan di atas truk.

Dan, setelah itu, pohon siap untuk dipindahkan dan dibawa truk yang sama. Di lokasi baru, pohon yang dicabut ini akan kembali ditempatkan dengan menggunakan mesin tree spade.

 

Foto sebelum dan sesudah kawasan Monumen Nasional sisi selatan yang pohonnya ditebang.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG, M LUKMAN PABRIYANTO, KOLASE: DINO OKTAVIANO Foto sebelum dan sesudah kawasan Monumen Nasional sisi selatan yang pohonnya ditebang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com