Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Underpass Kemayoran Dipasang Pile Scale

Kompas.com - 04/02/2020, 22:23 WIB
Audia Natasha Putri,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi banjir, underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, dipasang pile scale atau alat ukur ketinggian air. Ada dua pile scale yang dipasang.

Pemasangan pile scale itu bertujuan untuk memudahkan pemantauan tinggi air ketika underpass Kemayoran tergenang akibat banjir.

"Dengan adanya pile scale ini, kami mengetahui berapa ketinggian air ketika tergenang, sehingga kami dapat membuat laporan yang lebih akurat," ujar Trimo (34), staff unit hidrologi dan kualitas air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Selasa (4/2/2020) siang.

Sekitar 10 staff BBWS Ciliwung Cisadane tampak memasang pile scale di pilar underpass Kemayoran.

Baca juga: Banjir Surut, Underpass Kemayoran Sudah Bisa Dilalui

 

Salah satu staff operasional dan pemeliharaan BBWS Ciliwung Cisadane, Dadang Iswono (37) berujar, pile scale biasa dipasang di sungai dan waduk. Pemasangan pile scale di underpass Kemayoran lantaran kondisi khusus.

Hal itu karena underpass Kemayoran menjadi langganan banjir yang cukup tinggi apabila terjadi hujan deras.

"Pile scale ini nanti dipasang dua tempat, yakni di pilar jalan arah Kemayoran dan pilar jalan arah Sunter. Sistemnya, apabila di salah satu pilar sudah surut, kami bisa lihat ketinggian air dengan pile scale di pilar satunya," ujar Dadang.


Dadang menambahkan, apabila ketinggian air di salah satu pilar masih 0 meter, maka ketinggian air di pilar lainnya masih tergenang. Hal ini karena perbedaan tinggi jalan antara satu pilar dengan lainnya karena titik terendah air berada di tengah underpass.

Selain pemasangan pile scale, antisipiasi lain yang dilakukan adalah memperbanyak pompa air.

Menurut Trimo (34) , penyebab banjir menerjang karena tingginya curah hujan serta pompa air yang tidak mampu membuang air serta tidak berfungsi.

Baca juga: Sekda Sarankan PPK Evaluasi Sistem Drainase di Underpass Kemayoran

 

Untuk mencegah banjir di underpass Kemayoran, kata dia, perlu penambahan pompa penyedot air serta penambahan saluran air atau drainase.

"Jadi selain faktor alam dan pompa yang tidak berfungsi, masyarakat juga kurang disiplin lantaran masih banyak yang membuang sampah sembarangan," ujar Trimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com