"Rumah saya memang kebetulan sampingan. Mereka itu memang sering ribut selama tinggal di sini," kata Christine.
Baca juga: Ditahan Usai Tusuk Istri, Pria di Serpong Histeris dan Belum Bisa Dimintai Keterangan
Christine tak mengetahui apa penyebab cekcoknya antara pelaku dan korban selama ini.
Namun, kata Christine, dalam satu minggu ada saja yang dipertengkarkan mereka.
"Sering ributnya. Mungkin ada setiap satu minggu sekali mereka ribut," katanya.
Bahkan keributan antar keduanya membuat Christine yang bertetangga paling dekat merasa cemas.
Pasalnya, keributan yang terjadi begitu keras terdengar hingga membenturkan sesuatu ke tembok.
"Pernah saya dengar itu tembok seperti pukul keras. Nggak tau mukulnya pakai apa. Pakai tangan atau barang yang jelas keras banget," ucap Christine.
Akibat kejadian itu, Azwar yang sebelumnya diamankan warga telah diserahkan ke kantor Polisi Sektor Polsek Serpong.
Kanit Reskrim Polsek Serpong AKP Sumiran mengatakan, pelaku yang akan diperiksa terus berteriak histeris.
"Tidak melakukan apa-apa mungkin hanya histeris karena melakukan perbuatannya," ujar Sumiran.
Itu membuat polisi sulit memintai keterangan pelaku karena kondisinya masih belum stabil perbuatan yang dilakukan.
"Saat ini pelaku belum bisa dimintai keterangan," katanya.
Sampai saat ini, polisi baru meminta keterangan para saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Suami Tusuk Istri di Serpong
Menurut Sumiran, diketahui pelaku juga berstatus sebagai seorang dosen yang mengajar di salah satu perguruan tinggi kawasan Kota Tangerang.
"Suami dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di wilayah Tangerang, istrinya ibu rumah tangga," tuturnya.
Adapun korban yang mengalami kritis akibat penusukan itu masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Permata Ibu, Kota Tangerang.
"Korban masih dirawat intensif. Untuk pelaku nanti kita akan periksa di Rumah Sakit Kramat Jati untuk psikisnya," kata Sumiran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.