Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Tahu Asal Muasal Nama Tanah Abang? Ini Sejarahnya

Kompas.com - 05/02/2020, 14:51 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA,KOMPAS.com - Telinga warga Jakarta pasti akrab dengan nama Tanah Abang. Mendengar namanya saja, masyarakat Ibu Kota langsung terbayang dengan pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara, Pasar Tanah Abang.

Pasar yang terdiri dari dua gedung itu selalu ramai, tidak terkecuali pada masa liburan Lebaran.

Dari mulai pelanggan dalam negeri sampai turis asing ikut menginjakan kaki ke Pasar Tanah Abang guna memenuhi kebutuhan sandang.

Namun, dari jutaan pengunjung yang datang ke Pasar Tanah Abang, kira–kira berapa persen yang mengetahui asal muasal nama Tanah Abang?

Baca juga: Mengenal Sejarah di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa

Bahkan warga yang tinggal di kawawsan Tanah Abang sendiri belum tentu tahu sejarah terbentuknya nama Tanah Abang.

Awalnya kawasan untuk kanal

Seperti dikutip dari buku "Asal Usul Nama Tempat di Jakarta" yang ditulis Rachmat Ruchiat terbitan Masup Jakarta, asal muasal nama Tanah Abang muncul dari tahun 1648.

Kala itu seorang konglomerat keturunan Tionghoa bernama Phoa Bingham mendapatkan izin dari pemerintah VOC untuk memegang hak kekuasaan hutan di kawasan tersebut.

Baca juga: Asal Usul Nama Karet Tengsin: Kebun Karet Orang China yang Dermawan

Berdasarkan izin tersebut, Phoa Bingham diperbolehkan membuat terusan dan kanal untuk sarana pengangkutan.

Selama pengerjaan itulah banyak pekerjanya yang keturunan Banten memberikan nama Tanah Abang pada lahan yang dimiliki Phoa Bingham.

“Kemungkinan penamaan kawasan Tanah Abang diberikan oleh (Jawa) Banten yang bekerja di Phoa Bingham,” kutip buku tersebut.

Baca juga: Sejarah Monas, Lahir dari Ide Warga Biasa dan Dikerjakan Pekerja Jepang

Sejumlah warga usai berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (4/6/2018). Jelang hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah sejumlah warga mulai memadati pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian untuk dijual kembali atau digunakan.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah warga usai berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (4/6/2018). Jelang hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah sejumlah warga mulai memadati pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian untuk dijual kembali atau digunakan.

Versi lain

Namun, versi lain ada yang menyebutkan bahwa nama Tanah Abang sudah muncul puluhan tahun sebelum Phoa Bingham.

Tepatnya pada tahun 1628, kala pasukan Mataram datang ke wilayah tersebut. Mereka melihat warna tanah yang berwarna merah.

“Ada kemungkinan pasukan Mataram itulah yang memberi nama Tanah Abang karena Tanahnya berwarna abang yang berarti merah dalam bahasa Jawa,” kutip buku tersebut.

***

Ratusan tahu kemudian, Tanah Abang berkembang pesat dan termasuk kawasan yang padat penduduk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com