Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar: Formula E Jadi Pintu Awal Ajang Balap hingga Formula One

Kompas.com - 10/02/2020, 22:50 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan optimistis jika Formula E sukses digelar di Jakarta, maka menjadi tongkat awal penyelenggaraan ajang balap lainnya.

Menurut dia, dengan suksesnya Formula E, maka ajang balap lainnya yang lebih tinggi seperti Formula 1 kemungkinan bisa berpotensi digelar di Jakarta.

"Yang kita lihat ajang formula itu kan yang paling tinggi Formula One, itu yang harus kita tuju. Tapi kalau kita ada tahapan tahapan yang perlu kita perlihatkan kepada dunia balap internasional kalau kita ramah, infrastruktur kita siap," ujar Judis di ruang Fraksi Golkar, Gedung DPRD DKI, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Minta Formula E Dibatalkan, PSI: Rakyat Jakarta Kebanjiran, tapi Gubernurnya Malah Bikin Balapan Mobil

Ia mencontohkan, ibu kota Singapura dan Monako juga memiliki infrastruktur yang telah matang untuk ajang balap karena sudah beberapa kali menggelar formula termasuk Formula E.

"Maka ketika Formula E mau digelar di sana (Singapura dan Monako) enggak kesulitan," tutur anggota Komisi D ini.

Jika Jakarta melakukan hal yang sama, kata dia, maka tak menutup kemungkinan bakal dilirik untuk gelaran balap yang lebih besar.

"Artinya masyarakat dunia khususnya pecinta otomotif 'oh Jakarta bagus ya', sekalian kita memperkenalkan wisata yang ada di DKI Jakarta, ada Ancol, Pulau Seribu," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD DKI kontra atas rencana gelaran Formula E yang akan digelar di kawasan Monas, pada 6 Juni 2020.

Baca juga: Politisi PDI-P: Formula E Hambur-hamburkan Duit, Tidak Ada Efek Bagusnya

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta agar gelaran balap mobil listrik Formula E dibatalkan dan anggaran Rp 1,2 triliun digunakan untuk antisipasi banjir.

Anggota Fraksi PSI Justin Adrian mengatakan, jika lokasi dipindahkan ke jalan-jalan umum, maka akan menyebabkan kemacetan yang sudah terjadi pada hari biasa.

Justin menegaskan bahwa terdapat tiga program antisipasi banjir yang lebih layak menjadi prioritas Pemprov DKI, yaitu perbaikan tanggul, normalisasi sungai, dan perbaikan pompa. Apalagi survei Kementerian PUPR menemukan 44 tanggul rusak di Jabodetabek.

Salah satunya, ada tanggul jebol di Kramat Jati, Jakarta Timur, namun warga sekitar terpaksa memperbaikinya secara swadaya.

Justin juga menyoroti program normalisasi sungai yang terhenti sejak 2018. Kementerian PUPR tidak bisa melaksanakan pekerjaan konstruksi karena masalah pembebasan lahan.

Baca juga: F-PSI: Gubernur Anies Terlalu Sibuk dengan Event yang Berbau Festival

Lalu anggota Komisi D ini juga menekankan bahwa banjir awal tahun 2020 terjadi akibat banyaknya pompa dan pintu air yang yang tidak optimal.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menganggap anggaran untuk Formula E sebaiknya dialihkan untuk penanganan banjir dan masalah lainnya di Jakarta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com