Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SMAN 12 Bekasi Buat Petisi Minta Guru yang Pukul Murid Tetap Mengajar

Kompas.com - 14/02/2020, 12:04 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Murid-murid SMAN 12 membuat petisi meminta Idianto, guru yang memukul anak muridnya untuk tidak dimutasi dan tetap mengajar di sekolahnya.

Petisi itu disampaikan murid-murid SMAN 12 dalam website change.org pada Kamis (13/2/2020).

Adapun petisi itu tertuju pada Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, dan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Dari Kamis hingga Jumat (14/2/2020) ini, 503 orang telah menandatangani petisi itu.

Petisi itu muncul setelah beredar kabar Idianto yang akan dipindahkan atau dimutasi ke sekolah lain.

Baca juga: Dibela Muridnya, Bagaimana Nasib Guru yang Pukul Siswa di SMAN 12 Bekasi?

Mereka yang membuat petisi ini tidak menerima guru mereka dimutasi atas kasus pemukulan murid

Dalam petisi itu, Aryaguna Kusuma Putra, salah satu murid SMAN 12, mengatakan, sosok Idianto memang dikenal sebagai guru yang tegas dan disiplin.

"Beliau berani menggunakan cara-cara yang dianggap kekerasan demi tegaknya aturan-aturan yang telah berlaku," kata Arya dalam petisi itu.

Menurut Arya, guru yang sudah bertahun-tahun mengajar di SMAN 12 ini berbeda dari guru kebanyakan.

Meski terkadang cara Idianto mengajar dinilai keras, Idianto memiliki integritas yang tinggi, bersih, dan mempunyai pengetahuan yang luas.

Baca juga: Dibela Murid Lain, Guru SMAN 12 Bekasi yang Pukul Siswa Dipertimbangkan Mengajar Lagi

"Sudah kurang lebih dua tahun saya diajarnya dan saya selalu menemukan pengetahuan baru ketika saya diajar oleh beliau," ujar dia.

Arya mengatakan, semenjak Idianto menjabat sebagai wakil kepala sekolah dia mengubah aturan-aturan di sekolah. Bahkan, Idianto juga yang memberantas pungli-pungli di sekolah.

Selain Arya, murid SMAN 12 lainnya rata-rata juga mengatakan hal yang sama.

Salah satu murid SMAN 12 yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, kebanyakan murid-murid tak mau Idianto dipindahkan mengajar.

Menurut dia, Idianto tak bersalah. Ia mengatakan, sikap Idianto itu hal yang wajar dilakukan seorang guru ketika melihat anak muridnya banyak yang terlambat. Sebab saat itu ada 172 murid yang terlambat.

Baca juga: Perekam Video Guru Pukul Siswa di SMAN 12 Diperiksa BK

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com