Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa Pagi, 30 Jalan di Jakarta Timur Terendam Banjir

Kompas.com - 25/02/2020, 09:28 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 30 ruas jalan di wilayah Jakarta Timur terendam banjir dengan ketinggian bervariasi imbas curah hujan yang tinggi sejak Selasa (25/2/2020) dini hari.

"Hingga pukul 05.00 WIB, ruas jalan di sepuluh kecamatan Jakarta Timur terendam banjir," kata Kasi Dalops Sudin Perhubungan Jakarta Timur Riky Erwinda di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Dua lintasan jalan di wilayah Kecamatan Matraman dilaporkan tidak bisa dilewati kendaraan, yakni di Jalan Nanas Raya depan SMKN 40 dan Jalan Balai Rakyat dengan ketinggian air berkisar 40 cm.

Baca juga: Hujan Deras, 22 Lokasi di Bekasi Terpantau Banjir

Kecamatan Ciracas terdapat dua jalan yang terendam, yakni Jalan Raya Ciracas Depan PHB Kali Jodo setinggi 20 cm, namun dapat dilalui kendaraan.

Sedangkan Jalan Raya Ciracas depan Taman Silih Asih sepanjang 18 meter tidak bisa dilalui kendaraan sebab terendam air 30-40 cm.

"Jalan Raya Penganten Ali Depan LRT, ketinggian 50 cm, dapat dilalui kendaraan," katanya.

Jalan Raya Bungur Belakang Terminal Bus Kampung Rambutan, genangan 30 cm dapat dilalui kendaraan.

Di Kecamatan Pasar Rebo, banjir merendam ruas jalan di Kelurahan Pekayon sekitar 100 cm dan tidak bisa dilewati kendaraan.

Baca juga: PMI Jaksel: Wilayah Genangan Meluas, 5 Kecamatan Terdampak Banjir

Banjir juga dilaporkan merendam sejumlah ruas jalan di Kecamatan Kramat Jati, di antaranya Jalan Raya Pondok Gede depan UPAS setinggi 1 meter yang tidak bisa dilewati kendaraan.

"Arus lalin dialihkan ke Jalan TB Simatupang Pasar Rebo," ujarnya.

Sejumlah ruas jalan di Kecamatan Cipayung yang terendam banjir di antaranya Jalan Raya Hankam arah Polsek Cipayung setinggi 30 cm.

"Masih bisa dilewati kendaraan begitu pula di Jalan Molek Pondok Gede setinggi 40 cm yang Masih bisa dilewati kendaraan," katanya.

Riky mengatakan, lima ruas jalan di Kecamatan Jatinegara juga dilaporkan terendam banjir di antaranya di Jalan DI Pandjaitan setinggi 25 cm yang masih bisa dilalui kendaraan.

"Jalan Jatinegara Barat Raya setinggi 50 cm masih bisa dilalui kendaraan, Jalan Pasar Lama 40 cm masih bisa dilalui kendaraan, Jalan Pintu Pasar Barat 15 cm bisa dilalui kendaraan dan di Gang Thai 70 cm tidak bisa dilalui kendaraan," katanya.

Baca juga: Banjir Selasa Pagi, 326 Gardu PLN di Jakarta dan Bekasi Dipadamkan

Riky menambahkan, penyebab banjir yang merendam jalan di Jatinegara karena debit Sungai Ciliwung yang mengalami peningkatan.

Ruas jalan di Duren Sawit yang terendam di antaranya Jl. Taman Malaka kedalaman 1 meter, Jl Pendidikan Raya 1 meter, Jl Kolonel Sugiono sebrang POM bensin setinggi 1 meter.

Kemudian Jl Buaran Raya (Donkun Donut's-Sekolah St. Agustinus) 15 cm, Jl. Radin Inten (Depan Steam) 15 cm, dan Jl Nusa Indah sekitar 30 Cm.

Kecamatan Pulogadung meliputi Jl Pemuda depan Arion (± 30 cm), Jl. Kayu Putih Raya (60 cm), Jl Perintis Kemerdekaan (± 50-60 cm), Jl Ahmad Yani Waduk ria Rio (± 50-60 cm), Bea Cukai (± 40 cm).

Kecamatan Cakung meliputi Jl Raya Bekasi depan Lulu hypermart (± 30 cm), Jl Raya Bekasi Depan Kantor Kecamatan Cakung (± 20 cm).

Kecamatan Makasar di antaranya Jalan Pusdiklat Depnaker Depan Masjid Suprapto (± 40 Cm).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com