Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir di Periuk Kota Tangerang Alami Hipertensi

Kompas.com - 26/02/2020, 16:35 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Posko Pengungsian yang juga istri Ketua RW 21 Kelurahan Gebang Raya, Mira Karina mengatakan, sebagian besar pengungsi, khususnya yang berusia dewasa, mengalami sakit darah tinggi.

"Yang paling banyak (penyakit diderita) justru darah tinggi," kata Mira saat ditemui Kompas.com di Posko Pengungsian Posyandu RW 21 Kelurahan Gebang Raya Kecamatan Periuk Tangerang, Rabu (26/2/2020).

Mira mengatakan, kemungkinan tekanan darah para pengungsi naik dikarenakan stres akibat dari banjir yang tak kunjung surut.

Baca juga: Sulitnya Warga Periuk Beraktivitas Saat Banjir, Harus Masuk Kerja Agar Gaji Tak Dipotong

Apalagi sejumlah barang yang rusak atau hanyut akibat banjir.

"Banyak yang kehilangan, kendaraan rusak, surat-surat mereka basah, jadi mungkin itu yang buat stres," kata Mira.

Mira sendiri mengaku stres dan merasakan pusing.

Dia mengira awalnya hanya efek naik perahu evakuasi atau jembatan apung yang bergoyang-goyang sehingga membuat kepalanya pusing.

"Saya coba cek kesehatan di posko, ternyata tekanan darahnya tinggi," kata dia.

Adapun pada banjir sebelumnya, 1 Februari 2020 lalu Dinas Kesehatan Kota Tangerang juga mendata banyak warga yang stres akibat bencana banjir berkepanjangan di Periuk Kota Tangerang.

Ratusan orang korban banjir di Periuk, Kota Tangerang, mengalami gangguan kesehatan setelah banjir di wilayahnya tidak surut hingga enam hari.

Bahkan, ada korban yang mengalami stres sampai harus dirujuk ke rumah sakit.

"Datanya yang masuk (korban banjir yang sakit) sampai tanggal 5 ada 506 kasus dengan empat rujukan, salah satunya itu yang stres," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Korban Banjir di Periuk Kota Tangerang: Kami Lelah

Liza mengatakan, warga stres lantaran air tiba-tiba datang menghantam perumahan, salah satunya Perumahan Periuk Damai, Kelurahan Periuk.

Liza menambahkan, kondisi pengungsian yang serba terbatas membuat daya tahan tubuh para korban menurun. Apalagi, mereka sudah mengungsi selama enam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com