Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2020, 07:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu, publik dikejutkan dengan informasi masuknya virus corona atau Covid-19 ke wilayah DKI Jakarta.

Bahkan, sejumlah informasi yang beredar di media sosial menyebutkan ada beberapa orang yang telah terjangkit virus corona.

Informasi yang tak dapat dipertanggung jawabkan itu semakin membuat panik warga. Untuk menenangkan warganya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun angkat bicara.

Fakta virus corona di Jakarta

Ditemui saat merayakan hari ulang tahun pemadam kebakaran ke-101 di wilayah Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020) kemarin, Anies memastikan belum ada pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Jakarta.

Anies menjelaskan, sebanyak 147 orang dalam pemantauan dan pengawasan karena menunjukkan gejala terjangkit virus corona.

Baca juga: Anies: 115 Orang Dipantau, 32 Diawasi Terkait Virus Corona di DKI

Rinciannya, sebanyak 115 orang dalam pemantauan dan 32 orang dalam pengawasan yang tersebar di 5 wilayah di DKI Jakarta. Angka itu merupakan data akumulasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 28 Februari 2020.

Mereka dipantau dan diawasi karena menunjukkan gejala awal dan memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit virus corona.

Pasien yang berada dalam pemantauan dan pengawasan tersebut telah menjalani tes penyelidikan epidemiologi (PE) di Litbangkes Kementerian Kesehatan.

"Di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan," kata Anies di kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat.

Selanjutnya, Anies mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan stakeholder terkait guna mengantisipasi penyebaran virus corona di Jakarta.

"Jakarta tidak bergerak sendirian, kita berkoordinasi dekat dengan Kementerian kesehatan dan juga badan-badan yang menangani masalah di pemerintah pusat," ungkap Anies.

Baca juga: Anies Bentuk Tim Tanggap Covid-19 Waspadai Penyebaran Virus Corona di DKI

"Kolaborasi ini kita lakukan, kita bergerak cepat dan antisipasi karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia untuk kedatangan orang dan interaksi dunia internasional," lanjutnya.

Tak hanya koordinasi dengan Kemenkes RI, Anies juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur tentang waspada terhadap risiko penularan infeksi virus corona. Ingub Nomor 16 Tahun 2020 ini diteken oleh Anies pada Kamis (25/2/2020) lalu.

Dalam ingub tersebut Anies menginstruksikan kepada seluruh jajaran dari para asisten, wali kota, bupati, dinas, camat, lurah, badan, biro, hingga kepala rumah sakit dan puskesmas untuk menyosialisasikan penyebaran virus ini.

Anies juga berencana membentuk tim khusus tentang kewaspadaan penyebaran virus corona di Jakarta. Tim yang dinamakan tim tanggap COVID-19 itu akan dipimpin oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda Provinsi DKI.

Apa beda pasien yang diawasi dan dipantau?

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan perbedaan pengertian pasien yang diawasi dan dipantau karena diduga terjangkit virus corona.

Pasien yang dipantau adalah orang-orang yang menunjukkan gejala ringan, seperti flu, batuk, dan demam, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit.

Pemantauan dilakukan dengan rawat inap di rumah sakit atau isolasi di rumah selama 14 hari atau sampai gejala yang dialaminya sembuh.

Baca juga: 147 Orang di Jakarta Diduga Terjangkit Corona, Hasil Pemeriksaannya Negatif

"Kalau orang yang gejala sakitnya lebih berat, dalam arti ada gambaran radang di paru-parunya, itu istilahnya orang dalam pengawasan," kata Dwi.

Adapun, pasien yang diawasi menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan. Setelah diawasi dan menjalani pemeriksaan laboratorium, Dwi menegaskan bahwa mereka dinyatakan tidak terjangkit corona.

"Pengawasan memang pada orang yang sedang sakit di rumah sakit rujukan. Tapi, yang mesti jadi poin utamanya adalah semua hasil labnya itu negatif corona," ucapnya.

Imbauan kepada warga

Setelah memberikan klarifikasi terkait virus corona di Jakarta, Anies berharap warga tak mudah terprovokasi isu yang bertebaran di media sosial. Dia mengimbau warga tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

"Saya mengajak kepada masyarakat tidak perlu panik tidak perlu berlebih dalam merespons. Kita semua harus bersiaga," kata Anies.

Baca juga: Isu Virus Corona Menyebar di Jakarta, Anies: Tak Perlu Panik, Semua Harus Bersiaga

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk berkegiatan seperti biasa, tenang, dan jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya," lanjutnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga meminta warga meningkatkan kewaspadaan dengan cara rutin mencuci tangan dan menggunakan masker jika terserang flu atau batuk.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan intensitas cuci tangan, lebih sering cuci tangan meskipun tidak merasa kotor. Itu pencegahan paling baik. Bila sedang batuk atau flu, maka gunakan masker," ungkap Anies.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baru Hujan Sehari Jakarta Kembali Kebanjiran, Sederet Penanganan Pemprov DKI Dipertanyakan

Baru Hujan Sehari Jakarta Kembali Kebanjiran, Sederet Penanganan Pemprov DKI Dipertanyakan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Duduk Perkara Kasus Guru Digaji Rp 300.000 meski Terima Kuitansi Rp 9 Juta | Buruh Demo Tuntut Kenaikan UMK Bekasi 2024

[POPULER JABODETABEK] Duduk Perkara Kasus Guru Digaji Rp 300.000 meski Terima Kuitansi Rp 9 Juta | Buruh Demo Tuntut Kenaikan UMK Bekasi 2024

Megapolitan
Tanggal 3 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Desember Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Kenali “STOP”, Langkah untuk Kejar Target Jakarta Bebas HIV pada 2027

Kenali “STOP”, Langkah untuk Kejar Target Jakarta Bebas HIV pada 2027

Megapolitan
Kamis Malam, Massa Buruh yang Protes Kenaikan UMK Kota Bekasi 2024 Akhirnya Bubar

Kamis Malam, Massa Buruh yang Protes Kenaikan UMK Kota Bekasi 2024 Akhirnya Bubar

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Penabrak Penjaga Pelintasan Kereta di Cengkareng sebagai Tersangka

Polisi Belum Tetapkan Penabrak Penjaga Pelintasan Kereta di Cengkareng sebagai Tersangka

Megapolitan
Pencuri Sepatu di Pesanggrahan Kerap Jual Barang Curian di 'Pasar Gelap' Jakarta Utara

Pencuri Sepatu di Pesanggrahan Kerap Jual Barang Curian di "Pasar Gelap" Jakarta Utara

Megapolitan
2 Karyawan Pencuri Barang Milik Bosnya di Cipayung Ditangkap Saat Kabur ke Purwakarta

2 Karyawan Pencuri Barang Milik Bosnya di Cipayung Ditangkap Saat Kabur ke Purwakarta

Megapolitan
Kasus Oknum Polri Tak Netral, Aiman Bingung Dilaporkan 6 Pihak di Hari yang Sama

Kasus Oknum Polri Tak Netral, Aiman Bingung Dilaporkan 6 Pihak di Hari yang Sama

Megapolitan
Pura-pura Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Pencuri 18 Sepatu di Pesanggrahan Saat COD

Pura-pura Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Pencuri 18 Sepatu di Pesanggrahan Saat COD

Megapolitan
UMK Kota Bekasi 2024 Naik 3,59 Persen, Buruh: Kami Sangat Kecewa dengan Pj Gubernur Jabar

UMK Kota Bekasi 2024 Naik 3,59 Persen, Buruh: Kami Sangat Kecewa dengan Pj Gubernur Jabar

Megapolitan
DPRD DKI Pertanyakan Realisasi Penyediaan Perahu Karet di Wilayah Rawan Banjir di Jakarta

DPRD DKI Pertanyakan Realisasi Penyediaan Perahu Karet di Wilayah Rawan Banjir di Jakarta

Megapolitan
Pengemudi Nissan Xtrail Menyangkal Terobos Pintu Pelintasan Kereta Sebelum Tabrak Penjaga Pelintasan di Cengkareng

Pengemudi Nissan Xtrail Menyangkal Terobos Pintu Pelintasan Kereta Sebelum Tabrak Penjaga Pelintasan di Cengkareng

Megapolitan
Keluhkan Turap Kali Baru Jaktim Bocor, Warga: Sudah 2-4 Kali Diperbaiki, tapi Tetap Banjir

Keluhkan Turap Kali Baru Jaktim Bocor, Warga: Sudah 2-4 Kali Diperbaiki, tapi Tetap Banjir

Megapolitan
33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir hingga Kamis Malam

33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir hingga Kamis Malam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com