DEPOK, KOMPAS.com - Lebih dari 70 petugas medis dan staf di RS Mitra Keluarga Depok diduga telah berinteraksi dengan pasien positif corona ketika pasien tersebut pertama kali berobat pada akhir Februari 2020 lalu.
Para petugas medis dan staf itu kini berstatus sebagai orang dalam pengawasan (ODP).
Kondisi kesehatan mereka akan dipantau secara berkala agar kemungkinan gejala-gejala virus corona dapat diantisipasi selekas mungkin.
"Jadi kalau ada kondisi-kondisi yang menunjukkan ke arah corona, baru itu dilakukan tindak lanjut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita kepada Kompas.com via telepon, Senin (2/3/2020).
Baca juga: Wali Kota Depok: Warga di Kompleks Rumah Pasien Corona Bisa Beraktivitas Normal
"Ini belum bisa dipastikan corona. Kan belum tentu juga orang yang close contact itu terkena. Jadi baru ada batuk dan pilek, belum ada demamnya, jadi masih dalam pemantauan," imbuh dia.
Novarita mengatakan, ada 5 petugas medis dan staf RS Mitra Keluarga Depok yang saat ini menunjukkan gejala batuk dan pilek.
Data ini berbeda dengan data Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono yang menyebutkan ada 40 orang yang menunjukkan gejala gangguan pernapasan dan demam.
Novarita menyampaikan, status ODP membuat mereka belum dikarantina atau dirawat di ruang isolasi.
Baca juga: RS Mitra Keluarga Depok Klaim Semua Petugas Medis Sehat
Menurut dia, hal itu sudah sesuai dengan prosedur Kementerian Kesehatan. Novarita memastikan, instruksi meliburkan lebih dari 70 orang itu diterbitkan oleh manajemen RS Mitra Keluarga Depok.
Mengenai kekhawatiran bahwa orang-orang itu bisa saja telanjur menularkan virus corona sebelum dikonfirmasi positif dan dikarantina, Novarita menganggap bahwa pemakaian masker sudah cukup.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan