TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meminta Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang untuk mengumpulkan pengelola pabrik yang berdiri di wilayah Kota Tangerang.
Arief mengatakan, pengumpulan pengelola pabrik tersebut berkaitan dengan sosialisasi pencegahan virus Corona melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"(Pengelola) pabrik dikumpulkan oleh Disnaker akan disosialisasikan (PHBS)," kata dia saat ditemui Kompas.com di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: 11 Mitos tentang Virus Corona yang Tak Usah Dipercaya Lagi
Menurut Arief, langkah tersebut diambil untuk mencegah penularan virus Covid-19 secara dini.
Nantinya setelah dikumpulkan, para pengelola pabrik yang beroperasi di Kota Tangerang wajib memberikan sosialisasi kepada karyawan yang bekerja di tempat mereka.
"Agar masyarakat khususnya karyawan semakin paham betul menjaga PHBS," kata dia.
Selain mengumpulkan pengelola pabrik dan pemilik perusahaan, Arief Wismansyah juga mengumpulkan kepala sekolah di wilayah Kota Tangerang untuk cepat tanggap memberikan edukasi PHBS ke peserta didik.
"Saya mempersiapkan instruksi Wali Kota untuk seluruh OPD dan Dinas Pendidikan akan menginstruksikan seluruh kepala sekolah yang nantinya mensosialisasikan ke seluruh murid untuk melaksanakan PHBS," kata dia.
Baca juga: Pemprov DKI Jamin Seluruh Bahan Pangan Terus Tersedia, Warga Tak Perlu Borong
Arief mengatakan, dengan melakukan sosialisasi PHBS, kemungkinan untuk terinfeksi Virus Corona bisa diminimalkan.
Gerakan PHBS tersebut, lanjut Arief, sebagai upaya Pemkot Tangerang mencegah dan melindungi warganya dari virus Corona.
"Solusinya hanya bisa dilakukan dengan PHBS untik mengantisipasi dan juga peningkatan sistem imun masyarakat," kata dia.
Dua warga Depok, ibu (64) dan anak (31), sebelumnya positif terkena virus Corona. Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.
Awalnya, sang anak tertular setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang.
Belakangan, WN Jepang tersebut dipastikan positif Corona setelah dirawat di Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.