Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pedagang Jual Masker Jual Harga Tinggi hingga Bantahan Perusahaan

Kompas.com - 04/03/2020, 08:46 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meluasnya wabah virus corona hingga ke Indonesia membuat harga masker melonjak tinggi dan sebagian langka di pasaran.

Masker atau produk respirator sendiri merupakan alat untuk menutup hidung dan mulut agar terhindar dari paparan virus dan bakteri.

Kini, harga masker di pasaran pun beragam, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Pedagang pun kewalahan dalam menyiasati harga masker karena beberapa di antara mereka menyebut harga sudah tinggi dari distributornya.

Baca juga: Stok Masker Mencukupi, Masyarakat Gresik Diminta Tak Khawatir

Berikut fakta kenaikan harga masker di pasaran:

Harga dari distributor sudah tinggi

Salah satu penjual masker di LTC Glodok berinisial GA bahkan harus menjual produk dagangannya dengan harga jual tinggi.

Sebab, masker yang diperolehnya dari distributor sudah tinggi pula harganya.

Baca juga: Harga Masker Melonjak, Dinkes DKI: Orang Sehat Tak Perlu Pakai

"Kami jual buat eceran saja sih. Ada beberapa pesan distributor lagi kosong. Untuk per hari ini kami jual tinggi," ujar GA, Senin (2/3/2020).

Harga 10 kali lipat

Pedagang terpaksa menjual dengan harga hingga 10 kali lipat lebih mahal. Sebab, mereka memperoleh harga yang tinggi saat mereka membeli barang.

"Masih dijual Rp 300.000-an per boks, isi maskernya 50 lembar. Kalau sebelum kasus corona itu harga per boks Rp 20.000-an per boks. Meningkat 10 kali lipat lebih," lanjut GA

Baca juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Harga Masker di LTC Glodok Jadi Rp 300.000 Per Kotak

Harga satu boks tembus jutaan rupiah

Lain dari GA, RA sebagai salah satu pemilik toko juga mengaku harga per dusnya bisa naik 10 kali lipat.

"Tiga minggu lalu memang banyak, hari ini mulai meningkat lagi permintaan. Harga jual, Rp 1,1 juta itu merek 3M jenis N95, 8515 yang banyak dicari orang per boks isi 50 lembar," kata RA, Senin.

Pedagang kekurangan stok

RA mengakui stok masker di tokonya juga menipis seiring berjalannya waktu karena banyak warga yang mencari bahkan membeli dalam jumlah banyak.

"Untuk hari ini ada peningkatan, ada tadi pagi, begitu ada berita ada yang borong tadi, ada yang beli 50 dus. Biasa enggak ada yang cari," kata RA.

Baca juga: Polisi Gerebek Gudang yang Diduga Menimbun Masker di Tangerang

"Kalau biasa stok sudah tidak ada, sudah. Kalau Sensi sudah agak langkalah waktu pertama kali di China. Adapun sisa mungkin, itu harga sudah tinggi," lanjut RA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com