Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setidaknya Butuh Dua Kali Pemeriksaan Laboratorium Sebelum Pasien Positif Corona Diputuskan Pulang

Kompas.com - 05/03/2020, 13:21 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pasien positif virus corona yang saat ini dirawat di RSPI Sulianti Saroso dijadwal menjalani pemeriksaan laboratorium pada hari ini, Kamis (5/3/2020).

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, pemeriksaan dilakukan setelah lima hari pasien bersangkutan dinyatakan positif virus dengan nama Covid-19.

"Kami menunggu (hasil) pemeriksaan hari kelima ya besok, mudah-mudahan nanti hasilnya negatif," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Kamis.

Apabila hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan pasien sudah negatif virus corona, bukan berarti mereka langsung diperbolehkan pulang.

Baca juga: Silih Berganti, 9 Orang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso

Setidaknya, mereka harus menjalani sekali lagi pemeriksaan laboratorium tiga hari kemudian.

Namun, apabila hasil pemeriksaan laboratorium masih menunjukkan positif virus corona, maka mereka masih harus diisolasi dan menunggu lima hari selanjutnya untuk diperiksa kembali.

Hasil dari pemeriksaan laboratorium itu nantinya akan diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Syahril turut menyampaikan kondisi kesehatan terkini dari dua pasien yang positif virus corona. Menurut dia, dari semua gejala penyakit yang pernah dirasakan kedua pasien itu, hanya tersisa sedikit batuk.

Baca juga: Pemerintah Baru Akan Pindahkan Pasien Corona ke RS Persahabatan jika Sulianti Saroso Penuh

Sebelumnya diberitakan, dua WNI di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit virus corona (Covid-19). Hal itu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun memaparkan kronologis dua WNI itu terjangkit virus corona.

"Awalnya ada WN Jepang yang tinggal di Malaysia melakukan perjalanan ke Indonesia. Lalu, dia kembali ke Malaysia setelah beberapa hari sakit," ujar Terawan, 

WN Jepang tersebut kemudian diperiksa oleh tenaga medis di Malaysia.

Setelah diperiksa beberapa hari, WN Jepang tersebut dipastikan positif terjangkit virus corona.

Terawan melanjutkan, tenaga medis di Malaysia memastikan bahwa WN Jepang itu terjangkit virus corona tepatnya pada pekan lalu.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan lantas melakukan pelacakan di wilayah mana saja di Indonesia WN Jepang tersebut beraktivitas.

"Kami lakukan tracking melakukan close contact dengan pasien ini. Kami tindak lanjuti, sistem di sini berjalan," ungkap Terawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com