Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Penutupan Penerbangan ke China karena Corona dan Dampaknya...

Kompas.com - 05/03/2020, 20:03 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Genap sebulan, atau tepatnya 30 hari penutupan penerbangan Indonesia dari dan menuju China diberlakukan.

Pada 5 Februaru lalu, Indonesia resmi menutup penerbangan dari dan menuju China dengan alasan mencegah penularan virus corona ke Indonesia.

Pada Selasa (4/2/2020) malam, Bandara Soekarno-Hatta resmi menutup penerbangan dari dan ke China setelah penerbangan terakhir pukul 23.45 WIB.

Penerbangan terakhir dari Bandara Soekarno-Hatta ke China yakni Maskapai China Eastern MU 5070 tujuan Pudong Shanghai, China.

"Malam ini adalah pemberlakuan dimulainya penundaan penerbangan sementara dari dan menuju China," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Persero Muhammad Awaluddin waktu itu.

Baca juga: Akui Keliru soal Harga Masker Rp 300.000 Per Boks, Ini Penjelasan Dirut Pasar Jaya

Awaluddin mengatakan pemberlakuan penutupan sementara tersebut mulai efektif per tanggal 5 Februari pukul 00.00 WIB.

Selain itu, Awaluddin mengatakan ada tiga maskapai domestik yang melayani penerbangan ke China dan harus ditutup sementara yakni Garuda Indonesia, Lion Air, dan Batik Air.

Sementara itu, lima maskapai asing juga ditutup sementara. Di antaranya Air China dan China Southern.

Baca juga: Tolak Naikkan Harga Saat Diserbu Warga, Pemilik Toko Sembako: Saya Tak Cari Kesempatan

 

Awaluddin mengatakan penutupan tersebut kemungkinan akan berlaku untuk tahap pertama selama 30 hari ke depan.

Namun, saat ini sudah terhitung 30 hari, tidak ada tanda-tanda penerbangan dari dan menuju China akan dibuka.

Justru pembatalan penerbangan semakin bertambah.

Salah satunya ditandai keputusan maskapai Korea Selatan, Korean Air, yang juga membatalkan penerbangan ke Jakarta pada 5 Maret-26 April 2020.

Barang impor mulai sulit dicari 

Penutupan penerbangan, terutama dari dan ke China, langsung  berdampak pada perekonomian di Indonesia. Setelah tak ada lagi penerbangan dari China, sejumlah bahan kebutuhan pokok sulit dicari. Harganya pun kian naik. 

Misalnya, bawang putih yang merupakan barang impor asal China yang langsung harganya  meroket sepekan setelah penutupan penerbangan dari dan ke China. 

Harga bawang normal yang sebelumnya berkisar antara Rp 20.000 sampai dengan Rp 30.000 naik tiga kali lipat. 

Hal tersebut dirasakan bukan hanya para pembeli eceran, melainkan juga para pedagang baik eceran maupun grosir.

Baca juga: Warga Takut Virus Corona, 20 Mahasiswa Jepang Diminta Tunda Penelitian di Buleleng

Salah satunya adalah Ipul, pedagang bawang putih di Pasar Anyar, Kota Tangerang saat ditemui Kompas.com di lapaknya.

"Ini kenaikan tertinggi (sejak berjualan 10 tahun di Pasar Anyar)," kata dia, Rabu (12/2/2020).

Ipul mengatakan, kenaikan harga bawang putih tersebut dipicu wabah virus corona yang menyebabkan impor bawang putih dari China tersendat.

"Sudah dua minggu naik," kata dia.

Baca juga: Update Virus Corona 5 Maret: 156 Spesimen Diperiksa, 2 Positif, 9 Tunggu Hasil

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com