"Tentu saja kalau untuk potensi mereka jadi overstay pasti," kata dia saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (11/2/2020).
Itu sebabnya, lanjut Sengky, Dirjen Imigrasi sudah memberikan langkah untuk mengizinkan WNA China memperpanjang izin tinggal darurat mereka.
"Sekarang tinggal kita mensosialisasikan dan juga kita inventarisir dan berikan notifikasi (WNA China) memperpanjang izin tinggal," kata dia.
Sengky mengatakan, saat ini sudah ada 50 orang WNA China yang mengajukan perpanjangan izin tinggal darurat ke Imigrasi Non TPI Kelas I Kota Tangerang.
Dia juga mengimbau agar masyarakat Tangerang bisa memberikan informasi apabila ada WNA China atau WNA dari negeri lain yang beraktivitas di lingkungan sekitar dan sudah cukup lama untuk segera melaporkan ke pihak Imigrasi.
"Kalau memang mengetahui keberadaan org asing itu, kami meminta kerjasama masyarakat membantu menginformasikan," kata dia.
Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengatakan pasti ada kerugian akibat penutupan penerbangan tersebut.
Bandara Soekarno-Hatta sendiri biasanya melayani sekitar 20-30 rute penerbangan China setiap hari.
"Kurang lebih 22-30 flight per hari," ujar Febri ketika dihubungi, Selasa (3/3/2020).
Dari puluhan penerbangan tersebut, Febri mengatakan penumpang yang hilir mudik di Kedatangan maupun Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno-Hatta bisa mencapai 3.000 orang per hari.
Baca juga: Polisi Cari Penyebar Video Hoaks Pasien Corona di RSUD Tasikmalaya
Kini, 3.000 orang tersebut sudah terakumulasi hampir dalam 30 hari.
Setidaknya ada 90.000 potensi jumlah penumpang yang membayar Airport Tax ke Bandara Soekarno-Hatta hilang, tak lain akibat virus Corona.
Meski demikian, Febri mengatakan kerugian yang diakibatkan oleh penutupan penerbangan dari dan ke China bisa ditutupi dari keuntungan penerbangan domestik.
"Untuk penerbangan domestik tetap tumbuh," kata Febri.
Belum lagi soal batalnya penerbangan ribuan calon jamaah umrah asal Indonesia yang ditolak Pemerintahan Arab Saudi beberapa hari lalu.
Febri mengatakan, pihak Bandara Soekarno-Hatta tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan terkait pembukaan dan penutupan jalur penerbangan adalah otoritas dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
"Tunggu regulasi dari Dirjen perhubungan Udara, kira-kira kapan bisa dibuka kembali," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.