Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Depok Diminta Bentuk Koalisi Gemuk Hadapi Pilkada 2020

Kompas.com - 06/03/2020, 12:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Depok diminta pengurus pusatnya untuk membentuk koalisi gemuk menghadapi Pilkada 2020.

Anggota tim pemenangan PKS Kota Depok, Ade Supriatna berujar, meskipun partainya punya perolehan kursi terbanyak di Depok, namun pengurus pusat PKS ingin agar mereka merangkul sebanyak-banyaknya partai menghadapi Pilkada Depok.

"Kalau perintah langsung dari pusat, kami diharuskan meraih sebanyak-banyaknya teman. Bikin koalisi sebesar-besarnya," jelas Ade ketika dihubungi pada Jumat (6/3/2020) siang.

Baca juga: Presiden PKS Akui M Idris Ban Serep di Pilkada Depok

Hingga saat ini, sudah ada tiga poros koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020.

Poros petahana dimotori oleh PKS yang sudah tiga periode menempatkan calonnya sebagai penguasa Depok.

Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana.

Sementara itu, kubu lain merupakan koalisi gemuk yang terdiri dari Gerindra-PDIP dan kubu partai lain seperti Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.

Namun, hingga kini belum ada kesepakatan pasti antarparpol.

Ade meyakini bahwa konstelasi politik di Depok masih cair. Segala hal bisa terjadi hingga batas akhir pendaftaran pasangan calon ke KPU Depok.

"Makanya kita menjalin komunikasi dengan Koalisi Tertata, dengan Partai Golkar. Tapi, walaupun yang terdekat Koalisi Tertata dan Golkar, ada kemungkinan berubah juga," ia menjelaskan.

Baca juga: Sohibul Iman: PKS Bisa Usung Idris, tapi Jadi Calon Wakil Wali Kota Depok

Begitu pula dengan Partai Gerindra, PKS tetap menjalin komunikasi.

Saat Pilkada 2015, PKS dan Gerindra berada dalam satu koalisi ketika mengusung pasangan M Idris dan Pradi Supriatna.

Pradi Supriatna ialah kader Gerindra.

"Masih komunikasi dengan Gerindra. Tidak menutup kemungkinan, ada lah (peluang koalisi), tergantung surat keputusan dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) juga," ujar anggota DPRD Kota Depok itu.

"Sama lah, yang lain juga masih wait and see juga, tidak tahu berpasangan dengan siapa. Nah itu masih terus dijalani komunikasinya," Ade mengakhiri.

Baca juga: Ditanya Peluang Maju Lagi di Pilkada Depok, Idris: Jangan-jangan Elektabilitas Saya Rendah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com