Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Masker Mahal, Indikasi Warga Punya Daya Beli Tapi Tetap Tidak Sehat

Kompas.com - 06/03/2020, 19:50 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dari merebaknya virus corona (COVID-19) di Indonesia, harga masker melambung tinggi termasuk di DKI Jakarta.

Bahkan harga masker dibanderol dengan harga sekitar Rp 300.000 hingga jutaan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, fenomena itu menunjukkan masih ada masyarakat yang mampu membeli dengan harga tinggi. Namun, Anies menggarisbawahi hal itu sudah tak sehat lagi.

"Jadi beberapa waktu ini kita menyaksikan harga masker melonjak amat tinggi.  Kemudian berarti Alhamdulillah punya daya beli itu. Rp 350.000 bisa beli, tapi kita melihat ini tidak sehat," ucap Anies di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (6/3/2020).

Anies menekankan, keadaan tersebut sudah tidak sehat lagi karena tak semua masyarakat mampu membeli.

Baca juga: Polemik Masker Pasar Jaya: Dari Rp 300.000 Jadi Rp 125.000, Kok Masih Mahal?

Untuk itu Pemprov DKI pun memutuskan menggelar operasi pasar yang menjual masker di Pasar Pramuka dan gerai-gerai milik PD Pasar Jaya.

"Tapi begini, kita melihat ini tidak sehat. Karena itu kami di Pemprov lalu lewat Pasar Jaya, kita melakukan operasi pasar," kata dia.

"Biasanya operasi pasar itu untuk kebutuhan pokok, bahan pangan. Tapi karena sekarang mendadak masker menjadi kebutuhan begitu banyak orang, kemudian harga meningkat, lalu disiapkan satu juta masker dengan harga yang seperti ini sekarang ini Rp 2.500," tuturnya.

Menurut Anies, cara tersebut untuk mendorong harga masker secepatnya bisa turun atau kembali ke harga normal.

"Dan alternatif bagi warga untuk bisa membeli. Sehingga kalau mau beli dengan harga yang (lebih) murah, nih kami ada. Ini barangnya ada di JakMart," tambah Anies.

Baca juga: Akui Keliru soal Harga Masker Rp 300.000 Per Boks, Ini Penjelasan Dirut Pasar Jaya

BUMD PD Pasar Jaya menurunkan harga masker yakni Rp 125.000 per boks.

Sebelumnya PD Pasar Jaya sempat menjual masker dengan harga Rp 300.000 per boks.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan untuk satu lembar masker dihargai Rp 2.500 dan bisa dibeli di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

"Kita akan operasi pasar, masker ini kita jual nanti untuk di Pasar Pramuka itu per masker Rp 2.500. Jadi akan dibatasi karena Pasar pramuka jenisnya grosir, jadi satu orang akan kemudian beli satu boks," ucap Arief di Pasar Pramuka, Kamis (5/3/2020).

Menurut Arief, harga tersebut merupakan bentuk kesepakatan dengan para pedagang di Pasar Pramuka. Untuk saat ini, PD Pasar Jaya menyetok 1 juta masker untuk dijual ke masyarakat.

Sedangkan masker yang dijual di luar Pasar Pramuka seperti di gerai-gerai JakGrosir, JakMart akan dipatok dengan harga Rp 1.950 per lembar.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com