Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Pasien yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso Masih Batuk

Kompas.com - 10/03/2020, 15:47 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, menyampaikan kondisi kesehatan dari sembilan pasien yang masih diisolasi terkait Covid-19.

Dyani Kusumowardhani, Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso menyampaikan, secara keseluruhan pasien-pasien yang dirawat masih batuk.

"Rata-rata keluhan hanya sekadar batuk," kata Dyani di RSPI Sulianti Saroso, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: 3 Pasien Baru Covid-19 di RSUP Persahabatan Baru Pulang dari Malaysia

Selain itu, tidak ada gejala lain yang dirasakan oleh pasien-pasien tersebut. Mereka sudah tidak demam dan secara klinis stabil.

Pihak rumah sakit juga masih berupaya meningkatkan imunitas pasien, baik itu yang sudah dinyatakan positif Covid-19 ataupun pasien dalam pemantauan (PDP).

"Jadi total ada sembilan orang yang saat ini dirawat. Itu berarti enam konfirmasi positif, sisanya tiga masih PDP atau dalam pengawasan," ujar Dyani.

Enam pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso antara lain Kasus 01, 02, 03, 04, 10, dan 11.

Untuk Kasus 01, 02, 03 dan 04 merupakan WNI, sementara kasus 10 dan 11 adalah WNA.

Baca juga: Negatif Corona, 14 Pasien yang Sempat Diisolasi di RSUP Persahabatan Dipulangkan

Dyani menyampaikan, seluruh pasien yang diisolasi di sana memiliki riwayat kontak dengan Kasus 01.

Mohammad Syahril, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso sebelumnya menjelaskan bagaimana pihaknya merawat pasien positif Corona.

"Itu adalah self limited desease, jadi dia sembuh sendiri. Kita adalah satu menjaga agar pasien tidak kontak pada yang lain," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Kamis (5/3/2020).

Ia menyampaikan, sejauh ini belum ada pengobatan khusus terkait virus dengan nama lain Covid-19 ini.

Dokter dan perawat rumah sakit hanya berupaya untuk meningkatkan imunitas dari pasien positif Corona tersebut.

"Kita memberikan vitamin dan suplemen untuk daya tahan tubuh, tidak memberi antibiotik karena tidak perlu," ucap Syahril.

Baca juga: Pria Asal Singapura Meninggal di Bandara Soekarno-Hatta, Dipastikan Bukan karena Corona

Selain itu, pihak rumah sakit hanya memberikan obat sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien.

"Kalau demam, kasih obat penurun panas. Kalau pilek kita kasih obat untuk itu," ujar Syahril.

Perawatan terhadap pasien yang positif virus Corona dan pasien dalam pengawasa (PDP) juga terbilang sama. 

Pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan kendala kesehatan yang dialami pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com