Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Demam Berdarah yang Mulai Bermunculan di Tangsel Setelah Banjir Berlalu

Kompas.com - 11/03/2020, 07:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Berbeda dari 41 pasien penderita DBD pada Februari 2020 yang didominasi usia 25 tahun.

"Kalau pasien yang saat ini (Maret) itu usianya 28 tahun ke atas. Itu awalnya ada 17 orang, tapi empat orang sudah pulang, dan 13 di antaranya masih dalam perawatan," katanya.

Menurut Benyamin, 87 pasien yang menjalani perawatan di RSU merupakan rujukan dari beberapa puskesmas yang tersebar di beberapa kelurahan dan kecamatan di Tangerang Selatan.

Muncul pascabanjir

Benyamin mengatakan, kemunculan penyakit DBD yang menyerang 87 orang tersebut disebabkan banjir pada awal 2020.

"Ini karena kondisi lingkungan. Ini sekali lagi yang sampaikan ke masyarakat pascabanjir yang terjadi awal Januari lalu, waspadai penyakit yang ditimbulkan oleh binatang, termasuk nyamuk antara lain adalah DBD," kata Benyamin.

Baca juga: Dinkes Depok Catat 288 Pasien DBD sejak Awal 2020

Benyamin menilai banjir yang merendam beberapa titik wilayah Tangerang Selatan bukan hanya menimbulkan penyakit DBD.

Sejumlah warga yang bermukim di wilayah Jombang, Ciputat, Lamtoro, dan Pamulang Timur mengidap penyakit cikungunya pada Februari 2020.

"Kita juga tidak ingin, kemarin ribut cikungunya. Memang betul ada beberapa orang," ucapnya.

Kini, Benyamin berharap dengan musim yang dinilai kian berubah dapat meminimalisasi penyakit yang disebabkan oleh binatang nyamuk.

"Mudah-mudahan dengan musim ini, sudah kemarau, kondisinya terus stabil," ucapnya.

Gencarkan penyemprotan dan jumantik

Kemunculan penyakit DBD dan cikungunya yang menyerang warga membuat Pemerintah Kota Tangerang Selatan bergerak cepat.

Dalam waktu dekat, Pemkot Tangsel bakal menggencarkan penyemprotan dan juru pemantau jentik (jumantik).

Baca juga: 87 Orang di Tangsel Terserang DBD, Benyamin: Akibat Banjir Awal Tahun 2020

Benyamin mengaku telah memerintahkan camat dan lurah yang ada di wilayah Tangerang Selatan untuk melakukan upaya tersebut dalam mencegah penyakit DBD.

"Saya sudah instruksi kepada para camat dan lurah untuk melakukan kebersihan lingkungan, termasuk jumantik," ujar Benyamin.

Benyamin menjelaskan, upaya penyemprotan sebetulnya telah dilakukan secara rutin.

Namun, penyemprotan itu dinilai hanya sebatas mengusir nyamuk yang berkeliaran di sekitar rumah masyarakat.

"Fogging itu kita lakukan, tapi hanya sebatas untuk mengusir nyamuk dewasanya saja, yang paling penting jentik nyamuknya yang ada di air bersih," katanya.

Oleh karena itu, upaya penyemprotan harus disandingkan dengan adanya jumantik yang merupakan bagian dari pencegahan.

"Kalau tidak ada tim jumantik, angkanya saya yakin mungkin angka penderita bisa dua kali lipat. Justru karena jumantik angkanya bisa seperti sekarang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com