JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan seluruh anak buahnya untuk mengurangi jabat tangan dan kontak fisik dengan orang lain. Tujuannya untuk mencegah penularan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit covid-19.
"Seluruh jajaran Pemprov juga tadi diinstruksikan untuk mengurangi kegiatan jabat tangan dan kontak fisik langsung, tapi tidak mengurangi rasa hormat satu sama lain," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Baca juga: PSI: Langkah Gubernur Anies Tepat Tunda Formula E karena Virus Corona
Anies menyampaikan, kontak fisik secara langsung berpotensi besar menularkan covid-19. Karena itu, kontak fisik harus dikurangi di tengah merebaknya virus corona yang sudah masuk ke Indonesia.
"Mari kita biasakan di hari-hari ini untuk membatasi kontak langsung karena kontak langsung ini punya potensi penularan yang cukup besar," kata dia.
Anies berharap masyarakat umum juga bisa melakukan hal serupa. Sebab, pencegahan penularan virus corona bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas semua pihak.
"Ini tidak cukup hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI, harus menjadi gerakan semesta. Yang harus dilakukan bukan hanya oleh aparat pemerintah, tapi oleh seluruh komponen masyarakat," ucap Anies.
Hingga saat ini, ada 27 orang yang dinyatakan positif covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Bertemu Anies, Forum Seniman Peduli TIM Larang Komersialisasi dan Minta Moratorium Revitalisasi
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan, salah satu pasien positif covid-19 meninggal dunia. Pasien tersebut adalah pasien kasus 25.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Yuri membeberkan bahwa pasien tersebut adalah perempuan 53 tahun. Ia adalah seorang warga negara asing.
Yuri menyebutkan, covid-19 bukan menjadi penyebab utama meninggalnya pasien kasus 25.
Menurut Yuri, pasien itu meninggal disebabkan sejumlah penyakit yang lebih dulu dideritanya, seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun.
Hanya saja, Yuri mengakui bahwa virus corona memperburuk daya tubuh pasien.
Selain itu, dua pasien yang sebelumnya positif covid-19 dinyatakan sembuh setelah dua kali diperiksa spesimen. Dua pasien itu, yakni pasien 6 dan pasien 14.
Tim medis memperbolehkan kedua pasien tersebut pulang ke rumah masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.