Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Keterangan dari Pemerintah, Dirut RSUP Persahabatan Sebut Dua Pasien yang Negatif Covid-19 Masih Dirawat

Kompas.com - 11/03/2020, 16:34 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengatakan bahwa dua pasien yang sempat dinyatakan positif Covid-19 atau terinfeksi virus corona, yakni kasus 6 dan 14, masih dirawat di ruang isolasi, Rabu (11/3/2020) sore.

Kedua pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes pemeriksaan laboratorium pertama.

Meski begitu, keduanya tidak langsung dipulangkan. Pihak RSUP Persahabatan masih menunggu hasil tes pemeriksaan laboratorium kedua dari Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Dua Pasien Negatif Covid-19 Masih Dirawat di RSUP Persahabatan, Menunggu Hasil Tes Kedua

Jika dalam dua tes tersebut dinyatakan negatif, kedua pasien dapat dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

"Saya sedang minta hasil lab-nya," kata Rita saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Rita menegaskan bahwa pihaknya belum menerima hasil kedua pemeriksaan laboratorium kedua pasien tersebut. Hingga saat ini, kedua pasien masih dirawat.

"(Kasus 6 dan 14) Masih dirawat," ujar Rita.

Pernyataan Rita itu sekaligus membantah keterangan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, yang menyatakan bahwa pasien kasus 6 dan 14 sudah sembuh karena pemeriksaan laboratorium kedua hasilnya negatif.

"Ini sudah dua kali diperiksa negatif," ujar Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, kata Yuri, tim medis pun memperbolehkan kedua pasien tersebut pulang ke rumah masing-masing.

Padahal, RSUP Persahabatan menyebut hasil pemerikaan kedua belum keluar dan masih menunggu hingga kini.

Turut diketahui, total terdapat 16 pasien yang diisolasi di RSUP Persahabatan. Sembilan orang, yakni Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan tujuh lainnya pasien positif Covid-19.

Baca juga: Dua Pasien Virus Corona Dinyatakan Sembuh dan Boleh Pulang

Hingga kini, total pasien positif corona di Indonesia sebanyak 27 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com