Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puji Langkah Anies Tunda Formula E karena Corona, Politisi Nasdem: Kalau Jakarta Lumpuh Bahaya

Kompas.com - 11/03/2020, 19:21 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Nasdem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Nova Harivan Paloh memuji langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menunda gelaran Formula E karena merebaknya virus corona.

Menurut Nova, keputusan Anies tepat karena mementingkan kesehatan dan keselamatan warga ketimbang menyelenggarakan event balap internasional itu.

"Yang paling penting jaga warga kita. Jakarta kan barometer, jadi kalau lumpuh bahaya," ucap Nova kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: PSI: Langkah Gubernur Anies Tepat Tunda Formula E karena Virus Corona

Apalagi Formula E bukanlah satu-satunya ajang internasional yang ditunda karena merebaknya virus asal Wuhan, China ini.

Sejumlah gelaran lainnya juga ditunda, seperti pertandingan bola Serie A Itali yang ditunda hingga April.

"Itu kan yang kita harapkan. Jadi memang bagi merebaknya corona ini kita harus antisipasi. Hampir seluruh dunia pun antisipasi event internasional. Ini langkah yang sangat tepat untuk menanggulangi dampak corona yang meluas," kata dia.

Keponakan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ini menilai, kalaupun ada kerugian yang dihasilkan dari penundaan Formula E, tak sebanding dengan dampak yang terjadi akibat virus corona.

"Menurut saya kita juga harus memahami juga kan dampak yang misalnya mungkin ditimbulkan akibat corona itu kan bisa istilahnya bukan dampak secara ekonomi tapi dampak secara kesehatan," kata Nova.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, balapan mobil listrik Formula E berisiko menyebarkan virus Corona atau Covid-19.

Sebab, gelaran balapan itu biasanya dihadiri wisatawan dari berbagai negara.

Baca juga: Politisi PDI-P Minta Anies Tak Hanya Tunda Formula E, tapi Juga Pindahkan Lokasi Balapan

Karena itu, agenda Formula E yang dijadwalkan di Jakarta pada 6 Juni 2020 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

"Formula E ini adalah sebuah kegiatan yang dihadiri oleh wisatawan internasional, risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta bila begitu banyak wisatawan datang dari negara-negara yang memiliki kasus virus Corona," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

Anies berujar, prioritas Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah keselamatan warga Jakarta di tengah merebaknya virus Corona.

Karena itu, Pemprov DKI memutuskan untuk menunda penyelenggaraan Formula E di Jakarta yang semula akan digelar pada 6 Juni 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com