JAKARTA, KOMPAS.com - Stok gula pasir yang dimiliki PT Food Station Tjipinang Jaya saat ini tinggal 50 ton.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok tersebut hanya cukup paling lama untuk dua pekan ke depan.
"Food Station punya stok saat ini cuma 50 ton. Ini sih paling lama dua minggu kalau kami jualannya irit," ujar Arief saat dihubungi, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Gula Pasir Langka, Pasar Murah BUMD DKI Jual Rp 12.500 per Kilogram
Stok gula pasir yang dimiliki Food Station saat ini jauh dari jumlah yang dibutuhkan warga. Menurut Arief, kebutuhan gula pasir yang dipasok Food Station harusnya sebanyak 700-1.000 ton per bulan.
"Food Station biasanya (stok) 700 ton sampai 1000 ton, sekitar 700 ton yang kami biasanya (stok) untuk stabilisasi," kata dia.
Food Station, lanjut Arief, saat ini fokus menjual gula pasir langsung kepada warga melalui operasi pasar. Gula pasir dijual dengan harga Rp 12.500 per kilogram.
Food Station tidak menjual gula pasir kepada retail-retail agar stok untuk warga cukup sampai dua pekan ke depan.
"Kami irit, kami hemat sedemikian rupa sehingga sampai ke warga, jadi bukan dilepas (dijual) ke trader," ucap Arief.
Menurut Arief, Food Station sudah berkomunikasi dengan sejumlah pabrik gula di Indonesia untuk menambah stok.
Namun, hingga kini, belum ada pabrik gula yang bisa menjual gula pasir kepada Food Station.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.