Ia mengatakan bahwa sejumlah PO bus di Terminal Kampung Rambutan tutup karena sepi penumpang.
Kendati demikian, masih ada beberapa PO bus yang beroperasi, meski menurutnya itu tidak berjalan maksimal.
"Bus yang berangkat juga itu tidak maksimal. Mungkin mereka penyatuannya ke terminal-terminal lainnya ya saya tidak paham lah, tapi tidak maksimal lah," ujar Lintong.
Jumlah bus yang berada di terminal pun dalam dua pekan terakhir semakin sedikit dibanding hari normal.
Baca juga: PO Bus Menanti Petunjuk Teknis Mudik, Ada Opsi Pengurangan Penumpang
Sejumlah PO bus yang tutup sudah memarkirkan kembali bus-busnya di tempat penampungan atau pul bus.
Lintong bersama beberapa rekannya yang se-nasib pun kini hanya bisa bertahan di terminal dan tidak tahu harus berbuat apa karena tidak bisa bekerja setelah PO bus berhenti operasi.
Mereka kini kehilangan pekerjaan.
"Ya kalau kitanya (pegawai PO) ya tunggu di sini saja tidak tahu tunggu harapan apa juga tidak tahu," ujar Lintong.
Kini, Lintong hanya bisa berharap agar pemerintah memperhatikan orang yang bernasib seperti dirinya yang terpaksa kehilangan pekerjaan akibat wabah Covid-19.
Apalagi, mungkin sebagian besar dari mereka yang bernasib seperti Lintong merupakan kepala keluarga yang harus menghidupi keluarganya masing-masing.
"Harapan saya buat pemerintah ya diperhatikan juga karena kita yang bekerja di Terminal Kampung Rambutan ini, yang bekerja di angkutan, baik di bus, metromini, kopaja, dan lainnya mohon diperhatikanlah, karena kita manusia juga, kita bagian dari Indonesia juga, ya butuh makan juga," ujar Lintong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.