Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Sembuh, 38 Dimakamkan Sesuai Protokol Pemulasaraan di Bekasi

Kompas.com - 07/04/2020, 07:42 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Hari demi hari, kasus Covid-19 di Kota Bekasi kian melonjak. Menurut situs web Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada Senin (6/4/2020), ada 514 orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 di Bekasi.

Lalu ada 241 pasien dalam pengawasan (PDP) dan ada 56 pasien yang terinfeksi atau positif Covid-19 di Kota Bekasi.

12 pasien positif di Kota Bekasi sembuh

Meski begitu, bukan berarti tidak ada kabar baik yang memupuk asa. Dari 56 pasien positif Covid-19, ada 12 orang yang sudah dinyatakan sembuh.

“Dari 56 pasien (Positif Covid-19) tadi, sudah saya tracking di rumah sakit, sudah pulang 11 orang. Dengan berarti ada 12 orang yang sembuh,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Senin ini.

Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi, mengatakan bahwa saat ini 12 orang yang dinyatakan sembuh tersebut telah diperbolehkan pulang dan jalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca juga: Wali Kota Sebut 12 Pasien Positif Covid-19 di Bekasi Dinyatakan Sembuh

Karena ada 11 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, maka otomatis jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 berkurang menjadi 45, dari sebelumnya 56 pasien Covid-19.

38 jenazah dimakamkan dengan protokol pemulasaraan

Meski jumlah kasus positif berkurang, ternyata ada pasien dengan terduga kasus Covid-19 meninggal dunia.

Namun, belum diketahui apakah pasien yang meninggal tersebut negatif atau positif Covid-19.

Terhitung ada 38 jenazah yang dimakamkan dengan protokol pemulasaraan jasad pasien terkait Covid-19.

Baca juga: Wali Kota: 38 Jenazah di Bekasi Dimakamkan dengan Protokol Pemulasaraan Jasad Pasien Covid-19

Jumlah ini bertambah dari sebelumnya, yakni 24 pemakaman jenazah dengan protokol pemulasaraan jasad pasien Covid-19.

Protap Covid-19 yang dimaksud adalah jenazah dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, dan harus dimakamkan kurang dari 4 jam. Selain itu, petugasnya juga harus menggunakan alat pelindung diri (APD).

“Ada 38 (yang meninggal dunia). Yang juga yang meninggal pertama adalah meninggal karena takdir. Kedua, jangan lagi semua ini jadi (dianggap positif), orang yang meninggal itu yang diingat kebaikannya,” kata Pepen, biasa Rahmat Effendi disapa.

Upaya Pemkot tekan angka kasus Covid-19

Oleh karena itu, pihak Pemkot Bekasi pun membuat berbagai kebijakan untuk menekan angka Covid-19 di wilayahnya.

Misalnya, pihak pemkot telah menutup sejumlah tempat hiburan dan pariwisata untuk memutus angka penyebaran virus corona di wilayahnya.

Selain itu, pihak pemkot juga telah mengimbau masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah menerapkan phyisical distancing (jaga jarak fisik).

Baca juga: Andalkan Kebijakan yang Telah Berjalan, Bekasi Belum Ajukan PSBB

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com