BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau kerap disapa Pepen menyebutkan, ada sembilan pasien Covid-19 meninggal dunia di Bekasi.
Jumlah ini bertambah dari sebelumnya ada tujuh pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
“Sembilan orang resmi rumah sakit mengeluarkan catatan dia meninggal karena positif Covid-19,” ujar Pepen di Bekasi, Rabu (8/4/2020).
Baca juga: Wali Kota: 106.000 Warga Bekasi Mesti Dibantu karena Terdampak Covid-19
Selain sembilan orang, ada 37 pasien Covid-19 yang diketahui meninggal dunia. Namun, belum diketahui statusnya.
Sebab, hingga kini, hasil tes pasien tersebut masih dalam antrean di Litbangkes.
Sehingga ketika meninggal dunia, pasien itu disebut meninggal karena ada penyakit khusus.
“Kita kan catat nih, ada yang meninggal 46. Nah yang 9 resmi karena rumah sakit bilang dia meninggal karena positif Covid-19, nah sisanya dia meninggal sebelum keluar lab tesnya. Tapi di rumah sakit tertera hanya sebagai penyakit khusus,” kata dia.
Meski demikian, Pepen mengatakan total pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada 46 orang.
Sebanyak 46 jenazah ini dimakamkan sesuai protokol Covid-19.
Protap Covid-19 yang dimaksud adalah jenazah dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, dan harus dimakamkan kurang dari 4 jam. Selain itu petugasnya juga harus menggunakan alat pelindung diri (APD).
“Maka standard (WHO) semuanya sama pemakamannya,” ucap dia.
Saat ini tercatat pada website resmi Dinkes Kota Bekasi ada 552 orang dalam pemantauan (ODP) dan 243 pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkait Covid-19.
Sementara ada 70 pasien positif Covid-19 saat ini. Jumlah tersebut bertambah dari Selasa (7/4/2020) ada 68 pasien positif Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.