JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang tinggal di sekitar Asrama Bethel Petamburan dilaporkan sempat menolak keberadaan mahasiswa dan meminta asrama tersebut dikosongkan setelah ditemukan kasus positif Covid-19.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah warga meminta kepada jajaran kepolisian TNI dan perwakilan pemerintah di lokasi untuk sekaligus mengosongkan area asrama dan sejumlah indekost yang dihuni oleh mahasiswa.
Warga dalam video tersebut juga mengucapkan perkataan bernada provokasi lainnya.
Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu membenarkan adanya kejadian penolakan keberadaan para mahasiswa oleh masyarakat.
Baca juga: 36 Pasien Positif Covid-19 di Asrama Bethel Petamburan Dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran
Yasin mengatakan warga merasa khawatir terjadi penularan Covid-19 di lingkungan tersebut
Dia menjelaskan kejadian itu berlangsung saat petugas melakukan penjemputan pasien positif Covid-19 di lokasi untuk dibawa ke Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Pak, apakah bisa yang seperti ini kena tuntutan ttg pendiskriminasian terhadap korban covid-19? Saya tau kampus saya didaerah petamburan banyak yang terkena, tp omongan ibu ini buat saya geram, dan bernada provokator pak, terimakasih. @aniesbaswedan #covid19indonesia pic.twitter.com/juVP31EenQ
— MamangJojo (@Jonatanput) April 16, 2020
“Memang ada tadi, tapi saya sudah panggil RT RW dan tokoh-tokoh di situ, bahwa itu tidak masalah yang penting warga tidak mendekat. Karena kan mereka sifatnya isolasi mandiri,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020) dini hari.
Menurut Yassin, jajaran kecamatan dibantu TNI Polri sudah memberikan pengertian kepada warga untuk tidak menolak keberadaan mahasiswa baik yang berada di dalam asrama maupun indekost.
Baca juga: Penghuni Asrama Bethel Diisolasi dan Jalani Rapid Test Setelah 34 Orang Positif Covid-19
Masyarakat pun diminta untuk tidak terlalu khawatir karena para mahasiswa melakukan isolasi mandiri dan dilarang beraktivitas di luar asrama.
“Jadi sebenarnya warga butuh penjelasan aja. kalaupun mungkin warga menolak ada mahasiswa yang di luar asrama, kaya kos kontrak, enggak apa diimbau aja baik-baik agar masuk isolasi mandiri di dalam asrama,” kata Yassin.
“Bukan malah diusir, ditendang suruh pergi, jangan saya bilang. Itu malah menyebar ke mana-mana dan sulit mengontrolnya,” tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.