Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Acara Khitan dan Pernikahan Selama Masa PSBB di Tangsel

Kompas.com - 18/04/2020, 15:16 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Tangerang Selatan diperbolehkan untuk melakukan kegiatan khitan (sunat) dan pernikahan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan secara resmi menerapkan PSBB mulai Sabtu (18/4/2020) ini hingga 3 Mei mendatang dan bisa saja diperpanjang.

Aturan terkait khitanan dan pernikahan tertuang dalam Pasal 17 ayat 2 dan 3 dalam Peraturan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 13 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19 yang diteken Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pada Kamis (16/4/2020) lalu.

Baca juga: Gojek Hentikan Layanan GoRide Selama PSBB di Tangerang dan Tangsel

Terkait kegiatan khitan, warga Tangsel masih boleh melakukannya, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Pertama, khitan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kedua acara itu dihadiri kalangan terbatas paling banyak 5 (lima) orang.

Ketiga, semua yang hadir menggunakan masker.

Keempat, warga meniadakan acara perayaan yang mengundang keramaian.

Kelima, warga yang hadir menjaga jarak antar pihak paling sedikit dalam rentang 1 (satu) meter.

Warga Tangsel juga tetap boleh melaksanakan upacara pernikahan selama PSBB dengan menjalani hal-hal berikut.

Pertama, pernikahan dilakukan di kantor urusan agama dan/atau Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Kedua, acara dihadiri oleh kalangan terbatas paling banyak 10 (sepuluh) orang. Ketiga, yang hadir selalu menggunakan masker.

Baca juga: Pemkot Tangsel Akan Berkeliling dan Tegur Warga yang Berkerumun di Luar Rumah

Keempat, acara pernikahan digelar tanpa acara resepsi yang mengundang keramaian.

Kelima, yang ikut acara itu harus menjaga jarak paling sedikit dalam rentang 1 (satu) meter.

Aturan yang ada harus dijalankan oleh warga yang melaksanakan kegiatan, bila ada yang melanggar pemerintah setempat akan memberikan sanksi. Sanksi mulai dari teguran lisan, peringatan tertulis, pemberhentian sementara kegiatan sampai ke pembubaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com