Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Cipulir, Dihalau Bubar tetapi Malah Pindah dari Jalan ke Jalan

Kompas.com - 21/04/2020, 11:43 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Camat Kebayoran Lama Aroman mengungkap kronologi pindahnya para pedagang pakaian yang sempat berjualan di depan Pasar Cipulir ke wilayah Ulujami.

Kata Aroman, mulanya para pedagang berkumpul di depan Pasar Cipulir untuk berdagang pada Minggu (19/4/2020).

Mereka berdagang di luar lantaran Pasar Cipulir ditutup untuk mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Akibat para pedagang menjajakan barang jualannya di luar pasar, akhirnya kerumunan warga tak dapat dihindari lagi.

Baca juga: Penjelasan Lurah soal Video Kerumunan di Pasar Cipulir Saat Penerapan PSBB

Menyikapi masalah ini,  para pedangan tersebut langsung diimbau agar tidak berjualan selama penerapan PSBB di Jakarta. Bahkan, pada Senin (20/4/2020) keesokan harinya, mereka sudah tidak terlihat di lokasi.

Seakan patuh pada imbauan, para pedagang justru membandel. Mereka pindah ke Jalan Ciledug Raya, Metro Cipulir, Kelurahan Ulujami, untuk berdagang.

"Mereka kebanyakan kan yang pakai mobil, kemudian mereka parkir di situ. Masuk parkir rupanya gelar di dalam, semacam itu," kata Aroman saat dikonfirmasi Selasa (21/4/2020).

Mereka datang pukul 06.00 WIB untuk persiapan menggelar barang dagangan. Namun, petugas kecamatan sudah mengendus rencana para pedagang.

Baca juga: Cegah Warga Kembali Berkerumun di Depan Pasar Cipulir, Pemkot Bangun Pos Penjagaan

Alhasil, para petugas sudah berada di lokasi untuk membubarkan pedagang.

"Ya sementara karena mereka dihalau sudah pergi ya, enggak ada yang melawan sih kemarin. Malah kami jam  5 sudah ada di sana, sebelum mereka gelar," kata Aroman.

Aroman berharap para pedagang bisa memaklumi kondisi pandemi Covid-19, menahan diri agar tidak berada di luar rumah dan berkerumun.

Disiplin ini harus ditegakkan demi mendukung pemerintah memotong mata rantai peredaran pandemi Covid-19.

Baca juga: Dibubarkan di Pasar Cipulir, Pedagang Pakaian Mencoba Pindah ke Kawasan Ulujami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com