Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menganggur, Tak Bisa Bayar Kontrakan, dan Puasa Bareng Keluarga Jadi Alasan Orang Mudik

Kompas.com - 23/04/2020, 10:43 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Terminal Kota Bekasi, Muhammad Kurniawan mengatakan, dua hari belakangan ini orang yang hendak mudik dari Terminal Bekasi, Jawa Barat, melonjak.

Kurniawan mengatakan, peningkatan jumlah warga yang hendak mudik itu mencapai 8 persen dari hari biasa saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah peyebaran wabah Covid-19 berlaku.

Selama PSBB, bus antar kota antar provinsi (AKAP) terisi 15 orang. Namun terjadi peningkatan dua hari belakangan ini. Bus diisi 25 hingga 27 orang.

Baca juga: Larangan Mudik Berlaku Besok, Banyak Pemudik Berangkat dari Terminal Bekasi Hari Ini

"Saya lihat sudah ada tiga bus yang jalan, yakni bus ke Tasikmalaya, Cirebon, dan Purwekerto. Bus yang isi 60 penumpang tadi diisi 25 hingga 27 penumpang,” kata Kurniawan, Kamis (23/4/2020).

Ada beragam alasan orang mudik. Beberapa penumpang yang ditanya Kurniawan mengatakan, mereka mudik untuk jalani ibadah puasa bersama keluarga.

“Tadi sempat nanya, mereka bilang mau puasa di kampung. Takut enggak boleh keluar dari Jakarta kan, makanya sekarang jalannya,” ujar Kurniawan.

Selain itu, ada sejumlah orang yang pulang ke kampung halamannya lantaran dagangannya sepi pembeli di masa pandemi Covid-19 ini. Mereka umumnya bergerak di sektor informal, seperti pedagang kaki lima atau pedagang keliling.

Mereka sudah tak punya uang untuk membayar kontrakan.

“Tadi ada tujuh pedagang indomie. Dia bilang sudah enggak kerja karena sepi pelanggan, makanya dia tidak mampu bayar kontrakan,” ujar Kurniawan.

Mulai Jumat besok masyarakat dilarang mudik dari wilayah Jabodetak. Pemerintah melarang orang mudik jelang Lebaran 2020 demi mencegah penyebaran Covid-19 ke berbagai daerah.

Larangan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, Selasa lalu.

Baca juga: Ada Larangan Mudik, Akses dari Bekasi ke Karawang Ditutup Mulai Besok

Keputusan larangan mudik tak lepas dari hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mendata terdapat 24 persen warga masih nekat melaksanakan mudik, meski sudah ada imbauan sebelumnya dari pemerintah untuk tidak melakukan mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com