Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Swab Negatif, Tiga Warga Pamulang Dipulangkan dari Rumah Lawan Covid-19 Tangsel

Kompas.com - 08/05/2020, 16:49 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tiga orang dalam perantauan (ODP) yang menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19 kawasan Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (8/5/2020), dipulangkan.

Tiga warga Benda Baru, Pamulang, Tangsel itu dinyatakan negatif setelah melakukan rangkaian tes kesehatan, baik rapid test dan swab.

"Iya kami pulangkan setelah masa karantina, sudah kami lakukan pemeriksaan kesehatan, negatif. Sudah dua kali tes, rapid test dan swab. Hasilnya itu mereka negatif," kata Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Suhara Manullang saat dikonfirmasi, Jumat.

Baca juga: Upaya Satuan Gugus di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel, Jaga Psikologi Pasien hingga Percepat Hasil Swab

Menurut Suhara, ketiga pasien tersebut menjalani karantina setelah kontak dengan salah satu anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19.

Saat itu, sang kaka yang dinyataian terkonfirasi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten yang menjadi salah satu rujukan pemerintah.

"Kakak dari tiga orang adiknya ini kena, ramai warga setempat dan sempat viral, mereka langsung dikarantina lebih kurang dua pekan," ucap Suhara.

Baca juga: Tiga Pegawai Pemkot Tangsel yang Positif Covid-19 Masih Satu Keluarga

Dengan kepulangan tiga pasien ODP ini, "penghuni" Rumah Lawan Covid-19 semakin berkurang.

Saat ini tersisa sekitar enam pasien ODP dan PDP yang masih menjalani karantina.

"Sekarang kalau tidak salah tinggal enam orang yang masih jalani karantina ya," tutupnya.

Sebelumnya, ada 11 ODP yang telah menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19, yang dipulangkan pada Minggu (3/5/2020) kemarin.

Baca juga: Kisah Dokter di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel, Berjuang Yakinkan Keluarga dan Pasien

Empat hari berselang, tiga orang dengan rincian dua ODP dan satu PDP, juga dipulangkan ke rumah masing-masing.

Hal tersebut setelah mereka dinyatakan negatif dalam pemeriksaan swab yang dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Meski telah dinyatakan negatif, para pasien tersebut masih tetap dipantau oleh puskesmas mengenai kondisi kesehatan masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com